RI Terbangkan Bantuan Kemanusiaan ke Yaman, Palestina, Sudan Malam Ini

JAKARTA - Pemerintah Republik Indonesia (RI) menerbangkan bantuan untuk korban bencana di Yaman, Palestina dan Sudan menggunakan pesawat udara dari Base Ops SUMA 1 Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, malam ini.

Pantauan di Base Ops SUMA 1 Halim Perdanakusuma, Senin, 14 Oktober, tampak petugas otoritas bandara mengemas setidaknya enam unit kontainer bantuan dari gudang ke dalam bagasi Pesawat Garuda Indonesia Airbus 330-300.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto didampingi duta besar negara Palestina, Yaman dan Sudan itu diagendakan melepas keberangkatan bantuan kemanusiaan dengan jumlah total senilai 3 juta dolar Amerika Serikat itu secara langsung pada pukul 16.20 WIB.

Bantuan kemanusiaan itu terdiri atas ribuan unit tenda pengungsian, tenda keluarga, terpal, matras, selimut, lampu penerangan, pakaian anak, pakaian perempuan, makanan siap saji, sembako, jerigen, penjernih air, obat-obatan, dan peralatan medis.

Masing-masing bantuan diperuntukkan bagi 268 ribu warga Yaman korban bencana, 2.895 orang terjangkit kolera dan 491 ribu korban bencana banjir di Sudan dan 1,9 juta pengungsi yang diperparah penyakit polio di Palestina.

Ragam bantuan tersebut berasal dari donasi yang diberikan oleh masyarakat, kementerian maupun lembaga, seperti dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Dana Siap Pakai Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan lainnya.

Segenap bantuan dari Indonesia berangkat Senin malam dan diperkirakan tiba besok Selasa (15/10) pagi di Yaman untuk selanjutnya dilakukan transit ke dua negara lainnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengungkapkan Pemerintah Indonesia menyiapkan bantuan tersebut untuk meringankan dampak warga negara sahabat yang mengalami krisis kemanusiaan akibat bencana alam dan aktivitas agresi militer.

Muhadjir berharap beban korban bencana dan krisis kemanusiaan di negara sahabat tersebut dapat menjadi lebih ringan melalui bantuan ini, sekaligus lebih mengukuhkan peran Indonesia dikancah internasional dalam mendesak terciptanya perdamaian antarbangsa dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan