Sekjen PBB: Senjata Nuklir Masih Jadi Ancaman Manusia
HAMILTON - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengingatkan bahaya senjata nuklir bagi kemanusiaan, ketika mengucapkan selamat kepada organisasi Jepang, Nihon Hidankyo, yang menerima Hadiah Nobel Perdamaian 2024.
"Para penyintas bom atom dari Hiroshima dan Nagasaki, yang juga dikenal sebagai hibakusha, adalah saksi yang tidak mementingkan diri sendiri dan berjiwa besar atas jatuhnya korban jiwa akibat senjata nuklir," kata Guterres dalam sebuah pernyataan pada Jumat (11/10).
Ia pun menghormati kerja keras dan ketahanan para hibakusha dalam gerakan pelucutan senjata nuklir global.
"Kesaksian hidup mereka yang menghantui (kita) mengingatkan dunia bahwa ancaman nuklir tidak terbatas pada buku-buku sejarah," ujarnya.
"Senjata nuklir tetap menjadi bahaya nyata bagi kemanusiaan, yang kembali muncul dalam retorika hubungan internasional sehari-hari," kata Guterres, menambahkan.
Baca juga:
Guterres meminta para pemimpin dunia untuk memandang senjata nuklir sebagai "alat pembunuh yang tidak memberikan keselamatan, perlindungan, atau keamanan."
Ia menekankan bahwa satu-satunya cara untuk menghilangkan ancaman nuklir adalah melalui penghapusan senjata-senjata ini secara menyeluruh.
Wakil juru bicara PBB Farhan Haq mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa salah satu tujuan utama PBB adalah untuk mencegah penggunaan senjata nuklir dalam konflik.
Haq menyatakan bahwa senjata nuklir adalah senjata "paling merusak" dalam sejarah manusia, itulah sebabnya berbagai upaya dilakukan untuk mencegah penggunaannya.