Bisnis Batu Bara KAI Logistik Naik 28 Persen di Kuartal III 2024

JAKARTA - PT Kereta Api Logistik atau KAI Logistik berhasil mencatat peningkatan signifikan dalam pengelolaan angkutan batu bara di kuartal III 2024. Peningkatannya mencapai 28 persen.

Direktur Operasi KAI Logistik, Heri Siswanto, menjelaskan peningkatan tersebut sejalan dengan suksesnya target program pemerintah untuk produksi batu bara di tahun 2024 yang mencapai 710 juta ton.

“Segmen bisnis pengelolaan batu bara melalui layanan KALOG Pro tetap menjadi pilar utama dan backbone kinerja perusahaan sepanjang tahun ini. Di kuartal III, kami mencatat peningkatan signifikan sebesar 28 persen dalam pengelolaan angkutan batu bara dibandingkan rerata dua triwulan sebelumnya,” tuturnya dalam keterangan resmi, Kamis, 10 Oktober.

Lebih lanjut, Heri mengatakan pada kuartal III-2024 ini, KAI Logistik berhasil mengelola sekitar 6,9 juta ton angkutan batu bara dengan fokus pengelolaan di wilayah Sumatera bagian selatan.

“Hingga akhir September 2024, lebih dari 17 juta ton volume batu bara telah dikelola oleh perseroan, kinerja tersebut menyumbang 89 persen dari total volume angkutan barang yang ditangani oleh KAI Logistik,” jelasnya.

Peningkatan kinerja ini, menurut Heri, didorong oleh peningkatan okupansi dan optimalisasi volume loading atau unloading (lo/lo) di sejumlah stasiun muat yang dikelola KAI Logistik. Peningkatan signifikan volume batu bara juga dipengaruhi oleh penambahan volume muat pada tongkang di Kertapati, Sumatera Selatan.

Ke depan, kata Heri, KAI Logistik berkomitmen untuk terus memastikan pengelolaan loading/unloading batu bara berjalan lancar dan optimal, seiring dengan meningkatnya kebutuhan pasokan energi di Indonesia.

Sebagai langkah optimalisasi, sambung dia, perusahaan telah menyiapkan berbagai langkah strategi dari penguatan infrastruktur termodernisasi hingga pembangunan terminal untuk peningkatan kapasitas pengelolaan batu bara.

“Salah satu terobosan kami adalah penerapan sistem conveyor belt yang terhubung langsung dengan shiploader untuk mempercepat proses pemuatan batu bara ke tongkang. Dengan teknologi ini, proses yang sebelumnya memakan waktu hingga 30 jam dengan dump truck, kini dapat dipersingkat menjadi hanya 5-6 jam,” jelasnya.

“Selain meningkatkan efisiensi operasional, teknologi ini juga berkontribusi terhadap upaya pelestarian lingkungan dengan mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari penggunaan dump truck,” ungkap Heri.

Di samping itu, KAI Logistik juga telah mengembangkan beberapa rencana strategis jangka panjang, termasuk pembangunan Terminal Bongkar Batu Bara Kramasan dengan kapasitas 20 juta ton per tahun yang saat ini masih dalam proses pembangunan dan telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) bagian dari PSN kereta api logistik logistik Lahat-Kertapati.

“Melalui peningkatan teknologi, efisiensi operasional, dan kolaborasi dengan berbagai pihak, KAI Logistik siap menjadi mitra strategis dalam mencapai tujuan ketahanan energi dan logistik nasional,” tutup Heri.