8 Tren Kuliner Terkini Versi Worldchef Congress & Expo 2024

JAKARTA - Industri hotel restoran dan kafe (horeka) terus berkembang pesat, begitu pula dengan ekspektasi para penikmatnya. Tertinggal selangkah saja, bisa berakibat fatal bagi bisnis. Oleh karena itu, para chef membutuhkan mitra yang dapat membantu mengembangkan dapur mereka dengan cara-cara inovatif agar selalu terdepan dalam dunia kuliner yang kompetitif.

Melalui Unilever Food Solutions (UFS), brand layanan makanan profesional terkemuka akan memperkenalkan delapan (8) tren kuliner terbaru yang akan membentuk masa depan bisnis kuliner di Worldchefs Congress & Expo 2024. Acara ini akan diselenggarakan pada tanggal 21 Oktober di Marina Bay Sands, Singapura.

Melalui kegiatan selama satu jam yang penuh cita rasa, UFS akan memberikan gambaran menarik tentang bagaimana tren kuliner masa yang akan datang dapat membantu bisnis kuliner hari ini. UFS memaparkan laporan "Future Menus Top Global Trends" edisi 2024, sebuah laporan yang menggabungkan data global terkini dan masukan-masukan relevan dari para chef ternama. Laporan ini dirangkum menjadi solusi praktis dan dapat diaplikasikan bagi para pengusaha bisnis kuliner, dari skala kecil hingga besar.

“Dalam upaya mereka untuk terus belajar, mengembangkan teknik, dan berinovasi dalam menyusun menu, para chef perlu mengarahkan pandangan mereka ke masa depan," ujar Executive Chef UFS Indonesia, Chef Gun Gun Handayana.

Ilustrasi (Unsplash)

"Worldchefs Congress bisa diibaratkan sebagai 'prasmanan' berbagai kesempatan bisnis kuliner yang sayang bila dilewatkan. Sangat penting bagi kita untuk tidak melewatkan hal terpenting: masa depan makanan yang kita sajikan kepada para penikmatnya. Masih banyak hal yang dapat kita pelajari dari keberhasilan masa lalu dan masih banyak langkah-langkah yang perlu diambil saat ini untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Kami mengundang para chef untuk bersama-sama mencicipi cita rasa masa depan dan ikut serta dalam pusaran kemungkinan tak terbatas.”

Mempersembahkan: The Culinary Infinity

Regional Marketing Director UFS Asia Tenggara, Vangie Hu mengatakan, perkembangan dunia kuliner dengan prinsip-prinsip dasar memasak, UFS memanfaatkan data global dan masukan dari para chef untuk menciptakan laporan yang menyoroti delapan tren utama yang akan membentuk pengalaman kuliner di seluruh dunia tahun depan.

Berbagai penemuan cita rasa menarik telah menanti, termasuk di antaranya: perpaduan bahan yang tak terduga untuk menciptakan rasa baru yang segar, cara-cara inovatif

untuk meminimalisir sampah makanan, modernisasi hidangan klasik, serta pemakaian bahan-bahan lokal dengan praktik sumber daya berkelanjutan.

Tren Kuliner Masa Depan

Untuk membantu para chef menemukan tren yang paling sesuai untuk menu mereka, laporan UFS Future Menus mengidentifikasi delapan (8) tren global yang dapat diaplikasikan untuk bisnis kuliner terkini:

1. Kejutan Rasa: Bebas Berkreasi

Penikmat kuliner masa kini menginginkan lebih dari sekadar hidangan biasa; mereka menginginkan pengalaman yang kuliner yang mengejutkan, dan menantang

setiap indra. Di era yang dipenuhi dengan stimulasi sensor, kreasi kuliner harus bisa mendobrak batasan, meramu hidangan eksperimental yang melampaui batas dan ekspektasi.

2. Kekayaan Lokal: Merayakan Cita Rasa Asli

Kekayaan lokal adalah tentang merayakan kekayaan negeri sendiri. Kesegaran hasil bumi lokal dan musiman mengangkat cita rasa hidangan kita ke tingkat

yang baru. Lebih dari itu, tren ini juga mempererat hubungan antara dapur kita dengan komunitas sekitar. Dengan membangun hubungan ini, kita tidak hanya mendapatkan bahan baku, tetapi juga membuat cerita daerah ke dalam setiap santap.

Ilustrasi (Unsplash)

3. Low-Waste Menus: Kreativitas Tanpa Batas

Tren ini membantu para chef untuk memanfaatkan bahan baku dan sumber daya dengan bijak, menghemat biaya, dan memanjakan para penikmat kuliner yang peduli akan makanan berkualitas. Kini, para chef memiliki panduan praktis untuk memaksimalkan penggunaan setiap bahan, memenuhi ekspektasi generasi muda dan pelanggan yang sadar akan pentingnya dapur yang berkelanjutan. Sebuah peluang besar untuk dieksplorasi di era inovasi dan gaya hidup yang bertanggung jawab terhadap dampak kuliner mereka.

4. Hidangan Klasik Kekinian: Lezat dan Menantang

Kerinduan akan hidangan rumahan yang familiar masih menjadi tren yang kuat di kalangan penikmat kuliner. Namun, meskipun mencari rasa yang familiar, mereka

juga menginginkan sentuhan baru. Tren ini bukan hanya tentang memodernisasi hidangan klasik, tetapi juga tentang menanamkan cerita kuliner, warisan budaya, dan sentuhan nostalgia ke dalam setiap sajian.

5. Protein Nabati: Pahlawan Kuliner Masa Kini

Tren flexitarian semakin meningkat, di mana semakin banyak orang yang tidak sepenuhnya vegetarian/vegan memilih untuk mengganti 1-2 porsi makan mereka

setiap minggu dengan hidangan nabati demi kesehatan. Tren ini memberikan peluang besar bagi para chef untuk menyediakan pilihan menu yang beragam dan inklusif, sekaligus mengurangi biaya operasional dan jejak karbon mereka.

6. Berbagi Rasa: Dinamis dan Interaktif

Penikmat kuliner masa kini menghargai momen kebersamaan menikmati hidangan lezat yang dapat dinikmati bersama dalam suasana santai. Meja makan bukan hanya tempat

menikmati makanan, tetapi juga menjadi ruang untuk menciptakan kegembiraan, tawa, dan koneksi. Peluang bagi para chef untuk berinovasi, bereksperimen, memadukan berbagai kreasi, dan menciptakan pengalaman unik yang mendefinisikan ulang arti kebersamaan di sini sangat lah besar.

7. Sayuran Menggoda: Demokrasi Rasa

Sayuran semakin digemari dan berubah menjadi bintang utama dalam kreasi hidangan para chef untuk memikat generasi penikmat kuliner masa kini. Tak hanya bernutrisi, sayuran juga kaya warna dan cita rasa. Namun, diperlukan keahlian dan kreativitas lebih dari para chef untuk mengolahnya menjadi sajian yang istimewa. Mari sambut perubahan ini dan hadirkan lebih banyak warna di meja makan kita.

8. Santapan Penuh Manfaat: Harmoni Tubuh dan Pikiran

Kesadaran akan pentingnya pola makan yang sehat semakin meningkat. Penikmat kuliner saat ini menginginkan hidangan yang diracik dengan penuh kepedulian, dengan mengurangi lemak jenuh, memilih potongan daging tanpa lemak, dan saus yang lebih ringan. Feel-good food adalah tentang menemukan keseimbangan sempurna, di mana setiap hidangan membuat Anda merasa lebih baik dan berenergi.