5 Desa Wisata Indonesia yang Mengusung Konsep Sustainable Tourism

JAKARTA - Desa wisata merupakan bentuk dari pariwisata berbasis komunitas yang mengedepankan konsep berkelanjutan atau sustainable tourism, sehingga dinilai mampu mengurangi efek buruk kedatangan wisata dalam jumlah besar.

Desa wisata adalah konsep yang menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pengembangan pariwisata an kelestarian alam serta budaya lokal. Sustainable tourism merupakan pariwisata yang memperhatikan dampak lingkungan , sosial, budaya serta ekonomi untuk masa kini dan masa depan.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memberlakukan pedoman dalam pembangunan destinasi wisata berkelanjutan yang terdiri dari 4 kategori. Diantaranya pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan, pemanfaatan ekonomi bagi masyarakat lokal, pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjung, serta pelestarian lingkungan.

Berikut 5 desa wisata Indonesia yang mengusung konsep sustainable tourism, seperti dilansir dari laman Kemenparekraf.

  1. Desa Wisata Pujon Kidul (Malang)

    Destinasi desa wisata Pujon Kidul terletak di Kecamatan Pujon, Malang, Jawa Timur. Desa wisata ini menawarkan berbagai hiburan menarik yang dapat dinikmati oleh wisatawan.

Wisatawan bisa menikmati berbagai fasilitas outbound seperti bermain paintball, ATV, dan trail. Pengunjung bisa menyusuri perkebunan dan pertanian dengan ATV selama 10 putaran, atau menjelajahi desa dengan trail sebanyak 7 putaran untuk satu kali penyewaan.

Tak hanya spot foto dan kafe, Desa Wisata Pujon Kidul menawarkan edukasi tentang dunia peternakan dan pertanian. Desa ini dikenal sebagai penghasil susu sapi perah serta memiliki tanaman seperti tomat, cabai, dan tumbuhan herbal.

  1. Desa Wisata Pentingsari (Yogyakarta)

    Desa Wisata Pentingsari merupakan salah satu destinasi wisata alam dan budaya yang menarik. Hal paling menarik adalah Desa Pentingsari masuk dalam 100 besar destinasi berkelanjutan versi Global Green Destinations Days (GGDD).

Berada di kaki Gunung Merapi, Desa Pentingsari memadukan lanskap alam yang hijau dengan warisan budaya yang tetap terjaga, menjadikannya destinasi yang tepat untuk wisata edukatif dan ekowisata.

Para penduduk Desa Wisata Pentingsari melakukan keseharian, seperti membajak sawah, menanam padi, menangkap ikan, hingga belajar membuat tempe bisa kita coba lakukan di Desa Pentingsari. Pengunjung dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan budaya, seperti membuat kerajinan tangan, belajar menari Jawa, atau ikut serta dalam gamelan.

  1. Desa Kete Kesu (Toraja)

    Kete Kesu adalah salah satu desa adat yang banyak menyimpan cerita dan sejarah Tana Toraja, dari mulai rumah adat serta makam kuno. Kete Kesu terletak di Kampung Bonoran Kelurahan Tikunna Malenong, Kecamatan Sanggalangi, Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Atraksi wisata yang paling ikonik dari Desa Kete Kesu adalah upacara adat rambu solo, dan kuburan di tebing batu yang ditaksir telah berusia 500 tahun. Ada beberapa makam yang dianggap sudah modern, yaitu makam yang menggunakan bangunan seperti rumah dan terdapat foto anggota keluarga yang sudah dimakamkan di dalamnya.

Selain makam adat, wisatawan juga dapat melihat rumah tradisional Toraja yaitu Tongkonan dengan tanduk kerbau yang tinggi menjulang serta terdapat lumbung di seberangnya. Jika Anda tengah berkunjung ke Kete Kesu, jangan lupa membeli buah tangan yang tersedia di pusat UMKM disepanjang jalan menuju ke makam adat.

  1. Desa Penglipuran (Bali)

    Desa Penglipuran juga masuk dalam 100 besar Destinasi Berkelanjutan versi GGDD. Desa Penglipuran terletak di Kabupaten Bangli, Bali. Desa Penglipuran masuk dalam kategori desa terbersih di dunia.

Saat mengelilingi desa ini, dilarang menggunakan kendaraan bermotor. Hal ini dilakukan untuk menjaga lingkungan Desa Penglipuran agar bebas dari polusi. Anda dilarang membuang sampah sembarangan. Di Desa Penglipuran, sudah disediakan tempat sampah setiap 30 meter.

Desa adat ini masih menjunjung tinggi nilai-nilai luhur nenek moyang. Desa ini dibangun dengan Konsep Tri Mandala, di mana tata ruang desa dibagi menjadi tiga wilayah yakni Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala.

  1. Desa Wisata Kampung Blekok (Situbondo)

    Jika Anda mencari destinasi wisata Jawa Timur dengan nuansa alam yang asri, sangat disarankan untuk mengunjungi Desa Wisata Kampung Blekok. Kampung Blekok terpilih sebagai finalis Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.

Berlokasi di Kabupaten Situbondo, Kampung Blekok menjadi unik karena tidak hanya memiliki fungsi sebagai desa wisata, tetapi juga kawasan konservasi bakau atau mangrove. Hal menjadi daya tarik tersendiri bagi yang mengunjungi Desa Wisata Kampung Blekok adalah burung air yang terdapat di kawasan konservasi.

Desa Wisata Kampung Blekok juga dikenal dengan kerajinan tangan masyarakatnya. Mulai dari pembuatan alat musik menggunakan bahan baku sampah, odheng atau penutup kepala khas Situbondo, juga kerajinan kayu dan kerang. Semua kerajinan tangan tidak hanya disaksikan pembuatannya, tapi juga bisa Anda bawa pulang dan koleksi.