Versi Terbaru Lasut Nyanggut Mengantar The Panturas Menuju Album Mini Baru yang Penuh Eksplorasi
JAKARTA - Unit surf rock asal Jatinangor, The Panturas kembali menyapa pendengarnya dengan single berjudul “Lasut Nyanggut” yang resmi dirilis hari ini. Abyan Nabilio alias Acin (vokal, gitar), Rizal Taufik alias Ijal (gitar), Bagus Patria alias Gogon (bass), dan Surya Fikri alias Kuya (drum), hadir dengan identitas mereka sebagai band asal Tanah Sunda.
Judul lagunya sendiri berasal dari bahasa Sunda, yang berarti ‘gagal bersambut. Tidak hanya itu, lirik di sepanjang lagu juga menggunakan bahasa serupa.
“Lasut Nyanggut” pernah dirilis di tahun 2020, bersama Ricky Virgiana dan White Shoes and The Couples Company. Kali ini, versi terbaru hadir dengan pembeda dalam segi instrumentasi. Beberapa kolaborator pun dihadirkan.
“Ini merupakan kerja sama pertama Panturas sama Ricky Virgana sebagai produser,” kata Acin dalam keterangannya, Jumat, 4 Oktober.
“Beres rekaman, kebetulan di kampung Kuya, di Tanjung Sari ada temannya yang bisa main tarompet, namanya Muis. Jadi langsung di-take (rekaman) aja sekalian. Sama tentunya ada Koh Eki (perkusi) dan Panji (keyboard),” lanjutnya.
Kisah dalam lagu ini diambil dari folklore atau cerita rakyat yang cukup populer di Tanah Sunda, dongeng tentang seseorang yang pergi memancing, namun tak kunjung mendapat ikan, melainkan sampah.
Dengan keputusasaan yang memuncak, orang tersebut akhirnya meminta pertolongan makhluk halus. Namun hasilnya tidak lebih baik, dia justru mendapat jurig jarian atau siluman sampah.
Rilisan berbahasa Sunda ini menjadi ombak baru bagi pelayaran The Panturas, yang sudah mengagendakan peluncuran album mini yang akan datang.
Acin, Ijal, Gogon, dan Kuya mempersiapkan materi yang mungkin asing untuk beberapa pendengar. Dengan bahasa lokal yang digunakan The Panturas ingin menghadirkan akulturasi elemen ke-Sunda-an dengan sentuhan magis mereka, khususnya dalam struktur lagu dan instrumentasi.
Baca juga:
Dengan eksplorasi tersebut, diawali dengan “Lasut Nyanggut”, tidak ada kekhawatiran jika album mendatang tidak sukses secara komersial. The Panturas yakin bahwa cara ini tepat sebagai wahana dimana masing-masing personel bisa menemukan hal-hal baru dari latar belakang budaya yang kental dan sudah melekat.
Demi menggawangi materi-materi di album mendatang, The Panturas tetap memanggil Ricky Virgiana sebagai produser, yang nantinya dibantu oleh Om Robo (Southern Beach Terror/Sundancer). Selain itu, akan ada kolaborator lain yang sudah dipersiapkan.
“Kami berharap dianggap keren aja sih,” kata Acin seraya tertawa.
“Memang ingin bikin rilisan yang bisa menyalurkan kemauannya anak-anak (The Panturas) aja. Tapi kalau pada suka dan jadi lagu pop ya alhamdulillah,” imbuhnya.
Sebagai informasi, album mini mendatang akan hadir dengan tajuk “Galura Tropikalia” yang rencananya diperkenalkan pada November mendatang via La Munai Records.