Harga Ethereum Anjlok, Siapa Whale yang Jual Ribuan ETH dalam 2 Hari Terakhir?
JAKARTA - Pasar Ethereum kembali goyah setelah harga aset kripto ETH mengalami penurunan tajam. Salah satu faktor yang memperburuk situasi ini adalah aksi jual besar-besaran dari investor besar atau whale. Usut punya usut, whale ini rupanya adalah seorang investor awal yang terlibat dalam Initial Coin Offering (ICO) Ethereum pada 2014. Whale ini melepas sejumlah besar ETH ke pasar.
Menurut laporan dari platform analitik on-chain, Lookonchain, pada 3 Oktober mengungkapkan bahwa whale tersebut telah menjual 19.000 ETH, bernilai sekitar 47,5 juta dolar AS (Rp712,5 miliar) dalam dua hari terakhir. Sebelumnya, pada akhir September, whale yang sama juga telah mengirim 12.000 ETH senilai 31,6 juta dolar AS (Rp474 miliar) ke bursa kripto terkemuka di AS, Kraken.
Harga ETH Tertekan
Aksi jual besar-besaran ini terjadi di tengah tren merosotnya harga Ether. Pada awal Oktober, harga Ether masih diperdagangkan di sekitar 2.650 dolar AS (Rp39,75 juta), namun pada 3 Oktober, harga turun drastis ke level 2.365 dolar AS (Rp35,475 juta), harga ETH anjlok 4,6% dalam 24 jam terakhir. Penurunan ini lebih dalam dibandingkan penurunan pasar kripto secara keseluruhan yang hanya turun 2,6%.
Selain itu, pasangan perdagangan ETH/BTC juga ikut tertekan, dengan rasio turun ke level 0,039, level terendah sejak April 2021. Kondisi ini menambah kekhawatiran akan performa Ethereum yang tidak optimal sepanjang tahun ini.
Vitalik Buterin Jual ETH
Kondisi ini diperburuk dengan tindakan salah satu pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, yang baru-baru ini melepas 1.300 ETH dalam 12 hari terakhir dan mengirimnya ke Paxos pada akhir September. Tindakan ini memicu beragam spekulasi di kalangan komunitas kripto, terutama terkait masa depan Ether di tengah ketidakstabilan pasar.
Sementara itu, salah satu pendiri Cardano, Charles Hoskinson, yang juga salah satu co-founder Ethereum, turut buka suara soal merosotnya harga ETH. Ia menyoroti ketergantungan Ethereum terhadap Vitalik Buterin dan mempertanyakan bagaimana kelanjutan pengembangan jaringan ini jika Buterin tidak lagi terlibat.