Penonton MotoGP Mandalika Tembus 120.000, Dampak Ekonomi Capai Rp4,8 Triliun

JAKARTA - Holding BUMN Pariwisata dan Aviasi, PT Aviasi Pariwisata Indonesai atau InJourney mencatat jumlah penonton MotoGP 2024 di Mandalika tembus lebih dari 120.000 orang. Ajang balap motor internasional ini menghasilkan dampak ekonomi sebesar Rp4,8 triliun.

MotoGP 2024 digelar di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tanggal, 27 hingga 29 September 2024.

Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono mengatakan ajang balap motor bertaraf internasional ini menjadi katalis bagi pengembangan destinasi pariwisata, serta menjadi nasional branding yang baik untuk Indonesia.

Menurut Maya, serangkaian event pun diselenggarakan dalam gelaran MotoGP Mandalika tahun ini untuk meningkatkan jumlah penonton, sekaligus menarik minat wisatawan ke Lombok.

Selain disaksikan langsung lebih dari 120.000 penonton di Mandalika, MotoGP juga ditonton lebih dari 300 juta pasang mata di seluruh dunia dengan disiarkan 119 stasiun TV yang tersebar di 200 negara.

Maya mengatakan penyelenggaraan MotoGP Mandalika juga turut melibatkan sekitar 800 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Selain itu, melibatkan 3.000 tenaga kerja lokal untuk mengisi posisi marshall, crowd control, security (steward), waste management, cleaning service, media center, ticketing hingga hospitality.

“Dengan keterlibatan SDM (sumber daya manusia) lokal, kami berharap dapat menciptakan sustainable tourism, yang memberikan dampak ekonomi luas, baik pada perekonomian lokal maupun nasional,” kata Maya dalam keterangannya, dikutip Selasa, 1 Oktober.

Dengan beragam event yang diselenggarakan dalam gelaran MotoGP Mandalika, sambung Maya, tingginya jumlah penonton, hingga banyaknya pelibatan tenaga kerja lokal telah memberikan dampak ekonomi yang besar.

“Multiplier effect-nya pun tidak kecil, dengan dampak ekonominya mencapai Rp4,8 triliun,” ucapnya.

Maya juga meyakini penyelenggaraan MotoGP yang konsisten di Mandalika akan berdampak pada pengembangan pariwisata yang berkelanjutan di NTB, khususnya Lombok.

“Sektor pariwisata bisa menjadi engine (mesin) untuk pertumbuhan ekonomi ke depan, dengan digelarnya Pertamina Grand Prix of Indonesia (MotoGP) ini secara konsisten, kita berharap 5 hingga 10 tahun ke depan dapat memberikan dampak yang berkelanjutan untuk pariwisata NTB dan Indonesia,” ujarnya.