Penikaman Massal di Shanghai Tewaskan 3 Orang, Pelaku Lampiaskan Kemarahan karena Persoalan Keuangan
JAKARTA - Tiga orang tewas dan 15 lainnya terluka dalam serangan pria berpisau di supermarket pinggiran kota di Shanghai menjelang libur Hari Nasional selama seminggu di China.
Penyerangnya, seorang pria berusia 37 tahun bermarga Lin, telah ditahan, kata polisi setempat di distrik Songjiang dilansir Reuters, Selasa, 1 Oktober.
Menurut penyelidikan awal oleh polisi, Lin pergi ke Shanghai untuk melampiaskan kemarahannya menyusul persoalan keuangan pribadi.
Serangan pisau itu terjadi satu hari sebelum “Pekan Emas" Hari Nasional Tiongkok, ketika perjalanan liburan diperkirakan akan meningkat.
Insiden penikaman di depan umum telah meningkat selama bertahun-tahun di China dengan pihak berwenang sering kali menyalahkan penyakit mental. Anak-anak di sekolah merupakan sasaran umum.
Pada September, seorang siswa Jepang berusia 10 tahun ditikam hingga tewas oleh seorang penyerang yang berjarak beberapa meter dari sekolahnya di kota Shenzhen, China selatan.
Insiden tersebut bersamaan dengan serangan pisau pada Juni terhadap dua warga negara Jepang di Suzhou, kota besar di China timur telah memicu kekhawatiran keamanan di kalangan anggota komunitas Jepang di Tiongkok.
Insiden penikaman jarang terjadi di Shanghai namun bukan hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pada tahun 2022, seorang pria melakukan penikaman di sebuah rumah sakit besar di pusat keuangan Tiongkok, melukai 15 orang.
Pria tersebut, yang menurut pihak berwenang “membenci masyarakat” setelah investasinya gagal, dijatuhi hukuman mati setahun kemudian.