Segera Mulai Proses Syuting, 3 Pasang Selebriti Adu Romantis di Film Mengejar Restu

JAKARTA - Film Mengejar Restu akan segera memulai proses produksi pada 1 Oktober. Film produksi Rumah produksi A&Z Films dan Bahagia Pictures ini menjadi debut sutradar DizziRedi dalam film feature panjang.

"Ini merupakan feature film pertama gue, ini film tentang cinta yang luas ke pasangan, keluarga dan orang tua," beber DizziRedi di Plaza Indonesia, Thamrin Jakarta Pusat, Senin, 30 September.

Film Mengejar Restu akan dibintangi oleh jajaran aktor yang didomimasi para pasagan selebirti, mereka adalah Dimas Seto, Dhini Aminarti, Citra Kirana, Rezky Adhitya, Arie Untung, dan Fenita Arie.

"Casting pemain gak lama, yang lama ini lock jadwal mereka untuk bantuin gue berkarya di film ini. Ada beberapa nama yg gue ajukan dan full support dari para produser," ucap Redi.

Dhini Aminarti, salah satu pemeran utama mengungkapkan antusiasnya terhadap proyek ini. “Saya sudah tidak sabar untuk memulai proses produksi. Setelah berdiskusi panjang lebar dengan sutradara dan produser, saya merasa cerita film ini sangat menarik," ungkap Dhini.

"Mengejar Restu memiliki potensi besar untuk menjadi tontonan film keluarga yang hangat dan menyentuh bagi penonton Indonesia,” terusnya.

Selain itu hadir juga Hengky Tornando, Baby Zelvia, Anantya Kirana, Zydan, Erly Mahmud, Ricky Perdana, Alam Sambas, Arkhanta, Cut Intan dan Dini Choirunnisa yang membintangi film tersebut.

Ini juga menjadi debut Cut Intan dalam industri perfilman Indonesia dengan memerankan tokoh dokter bernama Intan.

"Aku berperan sebagai bu Dokter Intan, iyaa ini perdana ada actiong coach cukup gugup akhirnya aku beranikan diri buat terjun ke dunia akting. Apalagi ketemu nama besar yaaa," terang Cut Intan.

Cerita ini menggali tema tentang harapan, persahabatan, dan pencarian takdir yang penuh makna.

Berawal dari Fais yang teringat tentang Ahmad, seorang anak berusia 11 tahun, yang mengunjungi Pesantren Tahfidz Al-Quran Al-Mubarak bersama kakek dan neneknya.

Kunjungan ini meninggalkan kesan mendalam bagi Fais, putra pemilik pesantren, yang teringat akan wasiat ayahnya untuk melanjutkan perjuangan pesantren.

Executive Produser Novandrian menjelaskan bahwa ini adalah film drama keluarga yang diharapkan bisa memberikan kehangatan ke penonton.

"Ini adalah film drama keluarga yang memberikan perasaan hangat kepada penontonnya. Kami peduli tentang perkembangan industri film, film sebagai media yang ditonton banyak orang harus juga selain menghibur tapi juga memberikan pelajaran-pelajaran tentang hidup yang positif bagi penontonnya," jelas Novandrian.

"Persiapan sudah berjalan cukup lama dan matang, semoga proses produksi nanti lancar," sambungnya.