Disebut Manfaatkan Kematian Eril untuk Cari Simpati, Ridwan Kamil: Fitnah yang Tak Bisa Kami Terima
JAKARTA - Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil (RK) tak terima dengan pernyataan pegiat media sosial Denis Malhotra yang menyinggung kematian putra sulung RK, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril.
Mulanya, Denis lewat akun media sosial X, @denismalhotra mengomentari rencana RK untuk mengolah sampah Jakarta di TPST Bantargebang menjadi batako. Batako hasil olahan sampah itu akan digunakan membangun Giant Sea Wall atau tanggul laut.
Denis menilai RK mampu menjalankan program tersebut. Sebab menurutnya, mantan Gubernur Jawa Barat itu saja bisa memanfaatkan kematian anaknya, Eril, sebagai panggung untuk mencari simpati.
"Iya percaya. Jangankan mengolah sampah jadi batako, mengolah momen kematian anak sendiri sebagai panggung untuk meraup simpati publik saja kamu bisa kok," tulis @denismalhotra.
Cuitan Denis pun terbaca oleh RK dan ia mengunggah foto tangkapan layar cuitan tersebut ke akun Instagramnya, ridwankamil.
RK menyebut tudingan Denis merupakan fitnah yang tak bisa diterima oleh dirinya dan keluarga.
"Sebuah fitnah yang tidak pernah akan bisa kami terima. Semoga Allah memberikan rezeki dan hidayah yang berlimpah kepada yang bersangkutan," tulis RK dalam akun Instagramnya.
Sebagaimana diketahui, Eril Eril meninggal dunia setelah terseret arus sungai Aare saat berenang bersama adik dan seorang temannya yang tinggal di Swiss pada 8 Juni 2022.
Baca juga:
Jenazah anak sulung Ridwan Kamil itu ditemukan oleh seorang guru sekolah dasar (SD) di Bendungan Engehalde setelah pencarian selama dua minggu. Eril dimakamkan di Kabupaten Bandung pada 13 Juni 2022.
Setelah kepergian Eril, RK masih mengenangnya lewat unggahan dokumentasi di media sosial yang memotret kehidupan mereka saat putra sulungnya masih hidup. RK juga pernah mengunggah foto kehadirannya yang mewakili Eril dalam acara wisuda.