Merancang Pembinaan untuk Sepak Bola Putri

JAKARTA – Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife merancang jenjang pembinaan untuk para atlet muda putri setelah sukses memutar roda kompetisi bertajuk MilkLife Soccer Challenge dalam dua tahun terakhir.

Program ini nanti akan melakukan pemanduan bakat (talent scouting) untuk menjaring bibit-bibit unggul untuk dibina lebih lanjut melalui melalui program MilkLife Soccer Extra Training di bawah bimbing Timo Scheunemann.

Timo adalah pelatih yang telah memegang lisensi kepelatihan UEFA A sejak tahun 2007 silam. Ia juga sebelumnya pernah menjabat sebagai pelatih tim nasional putri Indonesia.

Setelah menjalani pembinaan, peserta akan dimasukkan ke tim yang mewakili kota-kota penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge yang tersebar di Kudus, Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, dan Surabaya.

Timo mengatakan bakat-bakat ini nanti akan berlaga dalam MilkLife Soccer Challenge All-Stars untuk kelompok usia (KU) 12 tahun yang rencananya digelar di Kudus, Jawa Tengah, pada awal tahun 2025.

"Dari kejuaraan ini, kita bisa melihat sejauh mana pengembangan bakat dan kualitas para peserta," ujar juru taktik yang memiliki darah Jerman tersebut dalam keterangan yang diterima.

Djarum dan MilkLife baru saja selesai menggelar MilkLife Soccer Challenge – Kudus Series 3 2024 pada Sabtu, 28 September, akhir pekan kemarin, di Supersoccer Arena, Rendeng Kudus, Jawa Tengah.

Di kelompok usia (KU) 12, SDUT Bumi Kartini Jepara berhasil mempertahankan gelar juara mereka setelah kembali mengalahkan musuh mereka SDIT Al Islam Kudus 4-1 di pertandingan pamungkas.

Itu adalah tim yang sudah mereka kalahkan di dua final sebelumnya. Keberhasilan ini membuat SDUT Bumi Kartini mendapat tiga gelar beruntun sepanjang ajang MilkLife Soccer 2024 alias hattrick.

Sementara itu, di kelompok usia 10 tahun, SDN Jambean 02 Pati yang meraih podium tertinggi usai mengalahkan lawan terberat mereka, SD Muhammadiyah Birrul Walidain A asal Kudus.

Di setiap kota penyelenggaraan Soccer Challenge, MilkLife juga telah menjaring 21 pemain terbaik. Pemain-pemain ini akan diberikan pelatihan khusus sebelum disaring kembali menjadi 14 orang untuk kompetisi tahun depan.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengatakan bahwa sejak meracang kompetisi ini mereka ingin Kudus dan kota-kota penyelenggaraan lainnya bisa menjadi tolok ukur pertumbuhan ekosistem sepak bola putri level usia dini.

"Kami optimistis harapan itu bisa terwujud di masa mendatang melihat dari tingginya antusiasme para peserta dan dukungan orang tua serta sekolah terhadap cabang olahraga ini," ujar dia.

Partisipasi dari MilkLife Soccer Challenge – Kudus Series 3 2024 cukup tinggi. Angka perserta tercatat mencapai 1.886 siswi dari dari 116 Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) yang berasal dari Kota Kudus serta kota-kota di sekitarnya seperti Rembang, Pati, Jepara, dan Demak

Jumlah ini meningkat pesat dibandingkan penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge – Kudus Series 2 2024 yang diikuti oleh 1.050 peserta dari 62 MI dan SD pada. Pada saat itu ada 37 tim KU 10 dan 57 tim KU 12 yang ikut.

Meningkatnya antusiasme tersebut membuat pihak penyelenggara pun menerapkan sistem turnamen 64 tim.

Dalam sistem ini, setiap kelompok usia akan berisikan 64 tim terbaik yang berasal dari 32 tim yang sudah pernah ikut serta dalam gelaran MilkLife Soccer Challenge seri sebelumnya, dan 32 tim yang lolos babak kualifikasi.