Banjir dan Longsor di Nepal, 66 Orang Tewas dan 69 Hilang
KATMANDU - Sebanyak 66 orang tewas di Nepal sejak Jumat 27 September, akibat hujan deras yang memicu banjir dan tanah longsor. Pejabat setempat menyatakan, banjir dan longsor telah menutup jalan-jalan utama dan mengganggu perjalanan udara domestik.
Pejabat Nepal menambahkan jumlah korban tewas bisa bertambah karena masih ada 69 orang yang dilaporkan hilang. Pejabat Kementerian Dalam Negeri Nepal Dil Kumar Tamang menambahkan, sebanyak 60 orang terluka.
Sebagian besar korban tewas terjadi di Lembah Kathmandu. Lokasi ini merupakan tempat tinggal empat juta orang dan merupakan ibu kota negara.
Petugas penyelamat menggunakan helikopter dan perahu karet untuk membantu orang-orang yang terjebak di atap rumah atau di kawasan tinggi. Hujan deras yang turun pada beberapa bagian wilayah Kathmandu memiliki curah hingga 322 mm dalam sehari terakhir.
Sebagian besar air sungai di negara Pegunungan Himalaya itu telah meluap, meluber ke jalan dan jembatan. Hujan monsun tahunan Asia Selatan ini telah mengakibatkan hujan deras di seluruh wilayah.
Polisi Nepal bekerja keras membersihkan puing-puing dan membuka kembali jalan setelah tanah longsor memblokir jalan raya di 28 tempat.
Pejabat badan cuaca Kathmandu, Binu Maharjan menyatakan, hujan belum akan reda hingga Minggu 29 September. Ia menjelaskan, udara bertekanan rendah di beberapa wilayah tetangga India telah menyebabkan hujan berkepanjangan tahun ini.
Baca juga:
"Hujan lebat kemungkinan akan berlanjut hingga Minggu pagi dan cuaca kemungkinan akan cerah setelah itu," kata Maharjan.
Sementara itu juru bicara penerbangan Kathmandu menyatakan, penerbangan internasional tetap beroperasi, tetapi banyak penerbangan domestik terganggu.