Warga Kediri Tewas Ditangan Saudara Kandung, Polisi Turun Tangan
KEDIRI - Kepolisian Resor Kediri Kota, Jawa Timur mengusut kematian D, yang terjadi di Kelurahan Balowerti, Kecamatan Kota Kediri pada Sabtu malam, diduga dilakukan oleh saudaranya sendiri.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kediri Kota Iptu M Fathur Rozikin mengatakan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Kelurahan Balowerti, Kecamatan Kota, Kediri tersebut. Olah TKP dilakukan untuk mengetahui kronologi kejadian.
"Korban berinisial D meninggal dunia dengan kondisi luka di bagian kepala akibat benda tumpul," katanya dikutip ANTARA, Minggu, 29 September.
Ia menyebut, kasus itu terjadi pada Sabtu (28/9) malam hampir dini hari. Anggota langsung ke lokasi kejadian perkara begitu mendapatkan laporan.
Anggota kemudian memeriksa lokasi dan membawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan. Di lokasi kejadian, petugas tidak menemukan benda tajam melainkan ada pecahan keramik yang diduga dilakukan untuk menganiaya korban hingga yang bersangkutan meninggal dunia.
"Hasil olah TKP ada pecahan keramik yang diduga untuk menganiaya hingga meninggal dunia. Luka senjata tajam tidak ada, yang ada luka yang dialami karena benda tumpul di bagian kepala," kata dia.
Untuk pelaku, kata dia, masih dalam pencarian. Ia dilaporkan kabur sesaat setelah kejadian tersebut.
"Sementara masih pencarian," kata dia.
Dari informasi yang didapatkan, korban berinisial D dan pelaku berinisial E. Keduanya masih bersaudara yakni kakak beradik. Mereka sebelumnya pesta minum-minuman keras, namun saat itu ada cekcok yang belum diketahui permasalahannya sehingga terjadi insiden tersebut.
Polisi juga sudah mensterilkan lokasi kejadian dengan memasang garis polisi. Bagi yang tidak berkepentingan dilarang untuk masuk.
Baca juga:
Untuk jenazah dirawat terlebih dahulu oleh petugas medis di RS Bhayangkara Kediri, guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Keluarga juga menunggu jenazah diizinkan untuk dibawa pulang dan segera dimakamkan.
Sejumlah warga juga masih penasaran dengan datang ke lokasi kejadian. Mereka ingin melihat langsung lokasi yang sudah diberi garis polisi tersebut. Namun, mereka tidak diperbolehkan masuk, karena sudah steril.