Pasangan RK-Suswono Berjanji akan Pertahankan Budaya Betawi
JAKARTA - Jakarta secara de facto dan realitanya tetap akan menjadi pusat semua urusan di Indonesia, meski tidak lagi menjadi ibu kota negara. Dalam menyambut Jakarta Baru ini, konsep pengembangan Jakarta ke depan harus dirumuskan secara bersama-sama antara warga Jakarta dengan gubernur terpilih.
"Meski Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota negara, justru banyak keberkahannya dibanding musibahnya. Kewenangannya akan diperluas, yang dulunya milik kementerian, sekarang jadi milik provinsi, semua akan dilimpahkan ke gubernur," kata Ridwan Kamil dalam dialog interaktif yang digelar Partai Gelora, Minggu, 22 September.
"Jakarta Baru ini, konsepnya harus dirumuskan 40 persen ide kami selaku gubernur dan 60 persennya seluruh warga Jakarta. Maka ketika Jakarta naik kelas menjadi kota dunia, tetap tidak boleh meninggalkan budayanya," katanya.
Baca juga:
Pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), kata RK, mempunyai konsep dalam mempertahankan Budaya Betawi di tengah eksistensi menjadi kota global. Yakni dengan konsep Gerbang Betawi, 'Gerakan Membangun Budaya Betawi di Tengah OTW Kota Global'.
"Nanti akan dikenalkan kurikulum karakter berbasis Budaya Betawi. Progam-program di Setu-setu seperti Setu Babakan kita hidupkan lagi. Masuk kampung nanti dikasih Gapura Betawi, kita akan buatkan arsitekturnya," kata Kurator Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ini.
RK menegaskan, Jakarta nanti akan menjadi kota jasa dan kota wisata global seperti Singapura. Kota jasa dan kota wisata global ini akan membuka lapangan pekerjaan yang luas dan industri kreatif akan berkembang pesat.
"Saya sering ditanya orang asing soal wisata di Jakarta. Saya bingung jawabnya, kalau nggak Monas ya di Ancol. Makanya banyak warga Jakarta yang healing ke luar kota. Nah, kita akan jadikan Jakarta kota wisata internasional, sehingga akan banyak tempat healing di Jakarta," katanya.
Contohnya, Kota Tua akan dijadikan kota wisata internasional yang hidup selama 24 jam. Di Kota Tua, juga akan ada sekolah film, musik dan budaya, serta tempat penginapan atau kost-kost-an.
"Kita akan buat universitas /sekolah tinggi seperti UPH (Univesitas Pelita Harapan) di Karawaci. Kota Tua akan hidup selama 24 jam, dengan jumlah populasi yang banyak," kata mantan Gubernur Jawa Barat ini.