Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Akui Bunuh dan Perkosa Korban
PADANG - Indra Septiarman alias IS (26) telah mengakui telah membunuh dan melakukan pemerkosaan terhadap Nia Kurnia Sari (18), seorang remaja penjual gorengan asal Kecamatan 2x11 Kayu Tanam. Pengakuan ini disampaikan setelah polisi melakukan pemeriksaan terhadap IS.
IS ditangkap setelah buron selama 12 hari. Ia ditemukan bersembunyi di rumah kosong di daerah Padang Kabau, Nagari Guguak, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam.
"Pengakuan sementara menunjukkan bahwa tersangka memang melakukan pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Nia Kurnia Sari. Saat ini, kami masih menyelidiki kemungkinan adanya pelaku lain," kata Kapolres Padang Pariaman AKBP Faisol Amir dalam keterangan pers di Mapolres Padang Pariaman, Kamis malam.
Polisi juga sedang menyelidiki kemungkinan keterlibatan pelaku lain. "Kami masih mendalami potensi pelaku lain karena pengakuan tersangka yang berubah-ubah," tambah Faisol.
Motif tindakan pelaku juga sedang dalam penyelidikan. "Motif perbuatan pelaku masih kami dalami. Besok (Jumat) saat jumpa pers, kami akan mengungkapkan hasilnya," ujar Faisol.
Sebelumnya, Kepolisian Resort Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, berhasil menangkap Indra Septiarman setelah 12 hari pasca ditemukannya jasad Nia Kurnia Sari yang terkubur di perkebunan warga pada Minggu kemarin. Penangkapan dilakukan oleh tim gabungan Polda Sumbar dan Polres Padang Pariaman di sebuah rumah kosong di Nagari Guguak.
Indra ditangkap pada pukul 15.00 WIB saat bersembunyi di loteng rumah tersebut. Video penangkapan IS yang beredar di media sosial menunjukkan IS hanya mengenakan celana pendek tanpa baju. Polisi terpaksa menjebol plafon loteng untuk menarik IS keluar. Beberapa warga terlihat berada di lokasi kejadian.
Baca juga:
Warga yang marah bahkan sempat menarik celana IS saat diturunkan dari loteng, hampir menyebabkan IS telanjang. Warga juga terlihat memukul IS sebelum diamankan oleh kepolisian. Polisi bahkan sampai harus mengeluarkan tembakan peringatan.
Saat dibawa ke mobil, IS juga nyaris diamuk warga. Beberapa warga terlihat meneriaki IS dan berusaha mengepung dan mendekati mobil yang membawa IS. Polisi lalu membawa IS ke Polres Padang Pariaman.