Tekanan Hukum Humaniter, Jerman Dikabarkan Setop Sementara Ekspor Senjata Perang ke Israel
JAKARTA - Jerman dikebarkan menghentikan sementara ekspor senjata perang baru ke Israel di tengah adanya tekanan hukum humaniter.
Mengutip Reuters, hal itu dibeberkan sumber yang dekat dengan Kementerian Ekonomi Jerman pada Kamis 19 September.
Menurut sumber, penangguhan sementara lantaran adanya tekanan hukum dan politik internasional yang menyatakan ekspor senjata perang ke Israel melanggar hukum humaniter.
Kementerian Ekonomi Jerman menagatakan keputusan ini dibuat dengan cermat. Faktor utama yang medasari direalisasikannya keputusan ini adalah hukum internasional, kebijakan luar negeri dan keamanan.
Meski demikian, kementerian mengatakan sejauh ini memang tidak ada larangan ekspor senjata ke Israel.
Merespons keputusan itu, juru bicara pemerintah Jerman mengatakan memang tidak ada upaya boikot ekspor senjata Jerman ke Israel.
Tahun 2023, Jerman menyetujui ekspor senjata ke Israel senilai 326,5 juta euro atau 363,5 juta dolar Amerika Serikat. Nilai ekspor itu termasuk peralatan militer dan senjata perang.
Menurut data dari Kementerian Ekonomi Jerman, nominal ekspor senjata ke Israel dari Jerman meningkat 10 kali lipat dari tahun 2022.
Namun, tahun 2024, persetujuan ekspor senjata ke Israel telah menurun, dengan hanya 14,5 juta euro yang diberikan dari Januari hingga 21 Agustus.
Baca juga:
- PSI Minta Pejabat Negara Contoh Kaesang Klarifikasi Langsung ke KPK
- SBY Sambangi Prabowo di Kartanegara, Kasih Masukan Tantangan Presiden ke-8 RI
- Rusia Anggap Ledakan Pager Serentak di Lebanon Serangan Hibrida Provokasi Perang Besar
- Hadapi Pilkada 2024 di 545 Daerah, MK Berharap Jadi Momen Bangkitkan Kepercayaan Publik