Jelang Akhir Masa Jabatan, Erick Thohir Sebut Ada Empat Proyek Strategis Belum Rampung
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan ada empat dari 88 proyek strategis BUMN yang tidak akan selesai di masa kepemimpinannya.
Seperti diketahui, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berganti ke Prabowo Subianto pada 20 Oktober mendatang. Artinya, masa jabatan Jokowi dan para menteri kabinet Indonesia Maju tersisa kurang lebih satu bulan lagi.
“Dari 88 (proyek strategis BUMN) mestinya 84 selesai,” katanya ditemui di Mandiri Digital Tower, Jakarta, Rabu, 18 September.
Erick mengungkapkan ada empat proyek strategis BUMN yang tidak akan rampung di masa kepemimpinanya. Salah satunya adalah merger BUMN karya.
Menurut Erick, surat rencana merger BUMN karya sudah disampaikan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Namun, surat tersebut belum ditandatangani Basuki.
“(BUMN) karya kan (masih) nunggu surat. Tapi kalau suratnya turun pun enggak keburu (merger sebelum pergantian pemerintahan),” ujarnya.
Selain BUMN karya, Erick bilang proyek strategis BUMN yang juga tidak akan selesai di masa kepemimpinannya adalah mencari investor baru untuk menggantikan posisi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI sebagai pemegang saham PT Bank Syariah Indonesia (BSI).
Baca juga:
“BSI kan kita mencari strategic partner, cuma kan, BSI-nya sudah sangat besar. Jadi agak-agak enggak mudah itu BSI,” ucapnya.
Selanjutnya, sambung Erick, restrukturisasi BUMN farmasi juga tidak akan selesai di akhir masa jabatannya. Meski begitu, Erick masih mengupayakan agar restrukturisasi bisa dirampungkan segara.
“Farma sudah ada jalan keluar, tinggal tanda tangan, bisa lah (dikejar untuk dirampungkan),” ujarnya.
Meskipun tidak bisa menyelesaikan 88 proyek srategis BUMN, Erick mengaku bersyukur karena setidaknya 84 proyek bisa rampung di masa kepemimpinannya.
“Yang belum itu (pencarian investor) BSI, merger (BUMN) karya, (restrukturisasi BUMN) farma, satu lagi lupa. Banyak banget ada 88, itu selesai (84) saja alhamdulillah,” katanya.