KA Walahar Anjlok, Beberapa Jadwal Keberangkatan Alami Keterlambatan
JAKARTA - PT KAI Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung mengkonfirmasi KA Commuter Line Walahar Ekonomi (KA 317) relasi Purwakarta-Cikarang mengalami gangguan. Kereta dilaporkan anjlok di daerah Purwakarta, Minggu, 15 September yang mengakibatkan sejumlah jadwal keberangkatan mengalami keterlambatan.
"KA Walahar mengalami gangguan karena kereta pembangkit di akhir rangkaian anjlok di petak jalan antara Purwakarta-Cibungur pukul 11.28 WIB. Gangguan besar tidak ada namun memang ada beberapa perjalanan KA yang terlambat," kata Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanapi saat dikonfirmasi ANTARA di Bandung, Minggu.
Berdasarkan informasi yang diterima dari KAI Daop 2 Bandung, KA yang mengalami keterlambatan antara lain KA 251 (Serayu) tujuan Purwokerto lambat 33 menit, KA 143A-146 (Ciremai) tujuan Bandung lambat 23 menit, KA 50A (Argo Parahyangan) tujuan Jakarta lambat enam menit, kemudian KA 40A (Argo Parahyangan) tujuan Jakarta lambat 10 menit.
"Dan KA 317 (CL Walahar) tujuan Jakarta lambat 80 menit, karena itu adalah kereta yang mengalami gangguan tersebut dan sempat terhenti. KA sendiri bisa melalui wilayah tersebut karena masih terdapat satu jalur yang bisa digunakan," ujarnya.
Pada kereta Walahar tersebut, Ayep menjelaskan para penumpang dan crew selamat, meski perjalanan sempat terhenti sejenak untuk memastikan kondisi dari seluruh rangkaian.
Baca juga:
KA Commuter Line Walahar sendiri kemudian melanjutkan perjalanannya ke Stasiun Cibungur dengan meninggalkan kereta pembangkit di petak jalan tersebut untuk dilakukan evakuasi oleh tim teknis PT KAI Daop 2 Bandung dan PT KCI.
Ayep menjelaskan PT KAI Daop 2 Bandung melakukan evakuasi rangkaian di petak jalan tersebut dengan menggunakan Kereta Penolong dan Tim Evakuasi. Saat ini evakuasi telah usai sejak pukul 15.37 WIB.
"Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan kereta api akibat adanya kejadian ini. Tim Teknis KAI Daop 2 Bandung dan KCI telah bergerak cepat melakukan penanganan dan proses evakuasi guna memulihkan jalur serta memastikan keselamatan perjalanan kereta api ke depannya. Saat ini, proses perbaikan terus dilakukan dengan harapan jalur dapat kembali normal secepat mungkin," ucap Ayep menambahkan.