Jokowi Sempat Ingin Mendarat di Bandara IKN tapi Gagal, Kenapa?
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sempat ingin mendarat di bandara baru Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur kemarin.
Namun, bandara tersebut belum memungkinkan untuk tempat mendarat pesawat kepresidenan.
Seperti diketahui, Jokowi terbang ke IKN pada Kamis, 12 September. Kedatangannya dalam rangka memimpin sidang kabinet paripurna yang digelar pada pagi tadi.
“Kemarin sebetulnya pingin turun di airport baru. Tapi ternyata belum memungkinkan,” katanya dalam sambutan di acara peresmian Swiss Nusantara Hotel, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 13 September.
Jokowi bilang masih harus menunggu bandara IKN melakukan uji coba pendaratan dan lepas landas dengan pesawat yang ukurannya sama dengan pesawat kepesidenan.
“Jadi masih menunggu percobaan landing dan take off dari pesawat-pesawat yang mencobanya. Sehingga memang pesawat yang kita tumpangi belum bisa turun di Airport Nusantara,” jelasnya.
Di sisis lain, Jokowi meminta agar pemerintah dapat memperbanyak traffic atau arus lalu lintas di Bandara IKN. Menurut dia, arus lalu lintas penting untuk menandakan IKN menjadi kota yang ramai.
“Kalau nanti airport ini bisa banyak traffic banyak maskapai, airline, yang naik dan turun di airport nusantara ini akan menjadi keramaian di IKN. Memang yang dicari yang pertama adalah crowd harus ramai, sehingga terbangun ekosistem kota,” katanya.
Baca juga:
Sebelumnya diberitakan, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan bahwa Bandara Ibu Kota Nusantara (IKN), di Kalimantan Timur bisa menjadi tempat mendarat pesawat kepresidenan pada September 2024.
Target ini sejalan dengan rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan pindah ke IKN pada bulan September 2024.
Seperti diketahui, masa tugas Jokowi sendiri akan berakhir pada 20 Oktober.
“Awal September, ya (bisa didarati pesawat kepresidenan),” ujar Budi sambil mengangkat dua jempol, ditemui di Kawasan Ancol, Jakarta, Senin, 26 Agustus.