Kementerian PUPR Sebut Pembangunan Hunian Vertikal Bisa Atasi Peningkatan Populasi Perkotaan
JAKARTA - Populasi perkotaan diprediksi akan semakin padat ke depannya. Kepadatan penduduk yang meningkat menghadirkan tantangan tersendiri bagi pemerintah. Termasuk, dalam menyediakan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Lantas bagaimana solusinya?
Dikutip dari akun Instagram resmi Kementerian PUPR @kemenpupr, Jumat, 13 September, perkiraan tempat tinggal masyarakat Indonesia pada 2045 sebesar 72 persen di perkotaan. Sementara, sebanyak 28 persen masyarakat diprediksi akan tinggal selain di perkotaan.
"Bahkan, 90 persen penduduk di Pulau Jawa akan tinggal di perkotaan, lho!" jelas PUPR.
Guna mengatasi kepadatan penduduk di perkotaan, Kementerian PUPR mendorong pembangunan hunian vertikal.
"Hal ini untuk mengatasi dampak urban sprawl serta menyediakan perumahan layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah," imbuhnya.
Sebagai tambahan informasi, Kementerian PUPR melaporkan bahwa capaian program sejuta rumah (PSR) hingga akhir Juli 2024 sudah mencapai 59,23 persen.
BACA JUGA:
"Pada 2024 ini, telah ditetapkan prognosis sebesar 1.042.738 dan hingga akhir Juli capaian PSR sebesar 617.622 unit (59,23 persen) dari total target nasional," jelas PUPR di akun Instagram resminya @kemenpupr, Selasa, 3 September.
Angka tersebut meliputi pembangunan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebesar 484.119 unit dan non MBR 133.503 unit di seluruh Indonesia.
"Semoga pembangunan PSR ini dapat berjalan dengan lancar dan sesuai target. Selamat Hari Perumahan Nasional SahabatPUPR!" imbuhnya.