Ridwan Kamil Bocorkan Pesan Sutiyoso dan Jusuf Kalla Soal Jakarta

JAKARTA - Bakal Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil membocorkan pesan yang disampaikan Sutiyoso dan Jusuf Kalla kepadanya mengenai Jakarta. Mulai dari mengatasi kekumuhan hingga cara berkomunikasi dengan warga Jakarta.

Ridwan Kamil diketahui bertemu dengan Sutiyoso yang merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta, di kediamannya, Bekasi, Jawa Barat, hari ini.

"Pak Sutiyoso juga mengingatkan agar jadi pemimpin harus mahir dalam berkomunikasi kepada rakyat, sehingga membereskan urusan tidak harus dengan drama-drama tapi dengan pendekatan kemanusiaan," ucap pria yang kerap disapa Kang Emil itu kepada wartawan, pada Kamis, 12 September.

Penyelesaian kekumuhan yang dimaksud seperti mengubah kawasan Kramat Tunggak yang dikenal sebagai wilayah lokalisasi menjadi Jakarta Islamic Center. Dalam prosesnya, tak boleh terjadi kegaduhan. Sebab, semua permasalahan bisa diselesaikan dengan negoisasi.

"Membereskan Kramat Tunggak misalkan, menjadi Islamic Center tanpa banyak keributan, menunjukkan skill dalam negosiasi di dalam masyarakat juga harus dimiliki gubernur-gubernur yang akan ada di pusat Indonesia ini," sebutnya.

Kemudian, Ridwan Kamil juga menyinggu pesan yang disampaikam Jusuf Kalla kepadanya.

Tak jauh berbeda, Wakil Presiden ke-10 dan 12 itu disebut juga menyampaikan perihal penyelesaian kekumuhan dengan cara-cara yang mengedepankan kemanusian.

"Pesan dari beliau juga sama dengan Pak JK, membereskan kekumuhan-kekumuhan, tapi dengan pendekatan kemanusiaan. Dan beliau juga mendukung program-program mengatasi kemacetan melalui tata ruang," ucapnya.

Ridwan Kamil juga menyamapaikan mendapat masukan dalam pembangunan Jakarta mesti memetakan kawasan bisnis, pemukiman, dan liannya.

"Jadi memperbanyak hunian di pusat, dan memperbanyak pusat bisnis di luar pusat. Ke selatan kita dorong lebih banyak perkantoran, di simatupang misalkan. Kemudian ke arah barat, timur, utara sehingga terjadi pergerakan yang lebih efisien," kata Ridwan Kamil.

"Nah beliau juga paham lahan di jakarta sudah sangat minim, mahal sehingga gagasan membangun sosial housing, hunian terjangkau di atas pasar, di atas stasiun, dan di wilayah-wilayah yang bisa diinovasikan tentu menjadi sebuah harapan," sambungnya mengakhiri.