Menteri Teten Sebut Potensi Susu Ikan untuk Dukung Program Makan Gizi Gratis
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menyampaikan, potensi susu ikan untuk program makan bergizi gratis (MBG) yang diusung Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Teten menilai program tersebut dapat membangun pabrik pengolahan hidrolisat protein ikan.
"Ini sebenarnya gampang sekali karena di setiap tempat pelelangan ikan (TPI) bisa kami bangunkan pabrik pengolahan hidrolisat protein ikannya, lalu diolah jadi susu dan itu teknologinya teknologi lokal juga. Jadi, ini tingkat komponen dalam negeri (TKDN)-nya tinggi," ujar Teten yang dikutip Kamis, 12 September.
Teten menilai, dengan menggunakan susu ikan itu dapat menjaring pelaku UMKM dalam negeri lebih banyak.
Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar program tersebut melibatkan UMKM.
"Pak Jokowi, kan, sudah menyampaikan bagaimana misalnya program MBG itu juga melibatkan UMKM. Nah, salah satunya menurut saya yang potensi adalah susu, apalagi makan bergizi ini untuk anak-anak sekolah. Saya kira itu dengan ekstrak protein yang diolah jadi susu ini, kan, lebih mudah dicerna," katanya.
Menurut Teten, Indonesia mempunyai jenis ikan yang melimpah.
Di sisi lain, hampir 80 persen susu di Indonesia masih impor.
Berkaca dari hal tersebut, dia bilang Indonesia punya potensi untuk mengganti susu sapi dengan susu yang dibuat dari protein ikan.
Selain itu, kata dia, Indonesia memiliki potensi produksi perikanan mencapai 24,7 juta ton.
Dari total itu, sebanyak 4 ton bisa digunakan untuk olahan susu ikan.
Adapun keunggulan susu ikan dapat ditoleransi oleh masyarakat yang alergi laktosa, nilai gizinya setara dengan susu protein serta tidak ada aroma ikan dan mudah lebih dicerna.
"Di Indonesia, kan, jumlahnya banyak ikan itu. Sementara susu ini, kan, 80 persen itu masih impor. Jadi, hampir nggak mungkin kami bisa swasembada susu karena keterbatasan lahan, produktivitas sapi. Produksi susu sapi di kami cuma 15 liter per hari. Kebetulan saya tahu karena ini, kan, semuanya hampir koperasi. Pemerah susu itu sebagian besarnya adalah koperasi," tuturnya.
Baca juga:
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana buka suara terkait kabar yang beredar mengenai penggunaan susu ikan untuk menjadi alternatif pengganti susu sapi dalam program makan bergizi gratis (MBG) pada pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Dadan menyampaikan bahwa pihaknya tidak mengetahui kabar yang beredar terkait alternatif penggunaan susu ikan untuk memenuhi program susu gratis.
Meski begitu, pihaknya akan tetap mengakomodir dan mempertimbangkan kemungkinan yang ada.
"Saya tidak tahu yang bicara itu siapa, ya. Semua yang baik pasti akan kami akomodir, tapi kami lihat. (Saat ini) kami belum ke arah situ," kata Dadan saat ditemui di Gedung DPR RI, Selasa, 10 September.