Trump Sebut Presiden dan Wapres saat Ini Terburuk, Harris Bilang AS Tidak akan Kembali ke Masa Lalu
JAKARTA - Kamala Harris mengatakan Amerika Serikat tidak akan kembali ke masa lalu, sementara Donald Trump menyebut presiden dan wakil presiden AS saat ini sebagai yang terburuk dalam sejarah.
Itu disampaikan keduanya saat menutup debat Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024 yang digelar Selasa malam waktu setempat.
Menyampaikan pernyataan penutupnya, calon presiden dari Partai Republik Trump mengutarakan pertanyaan kepada pesaingnya dari Partai Demokrat Harris: "Mengapa dia tidak melakukannya?" saat ia mencoba untuk mengaitkan petahana wakil presiden itu dengan Pemerintahan Presiden Joe Biden.
"Dia sudah berada di sana selama 3,5 tahun. Mereka memiliki waktu 3,5 tahun untuk memperbaiki perbatasan. Mereka memiliki waktu 3,5 tahun untuk menciptakan lapangan kerja dan semua hal yang telah kita bicarakan. Mengapa dia tidak melakukannya?" tanyanya, dikutip dari CNN 11 September.
"Dia harus pergi sekarang juga, pergi ke Gedung Putih yang indah itu, pergi ke Capitol, kumpulkan semua orang, dan lakukan hal-hal yang ingin Anda lakukan tetapi belum Anda lakukan - dan Anda tidak akan melakukannya," kata Trump.
Dia berusaha memperkuat argumennya terhadap Harris dengan mengaitkannya dengan "Perang yang terjadi di Timur Tengah. Kita sedang berperang dengan Rusia dan Ukraina," penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan yang kacau dan mematikan pada tahun 2021, dan imigrasi.
Dia juga mengatakan Harris akan melarang fracking, sebuah posisi yang sejak itu dia ubah setelah mengatakan pada tahun 2019 "tidak diragukan lagi saya mendukung pelarangan fracking."
Mengakhiri pernyataannya, Trump menyebut Joe Biden dan Kamala Harris sebagai "presiden terburuk, wakil presiden terburuk dalam sejarah negara kita."
Sementara, Harris dalam penutupnya mengulangi lagi seruan kampanyenya yang akrab di telinga, "kami tidak akan kembali".
Ia mengatakan, Amerika Serikat pada Selasa malam telah mendengar "dua visi yang sangat berbeda untuk negara kita: Satu yang berfokus pada masa depan, dan satu lagi berfokus pada masa lalu, sebuah upaya untuk membawa kita ke masa lalu.”
"Tapi kita tidak akan kembali," serunya.
Baca juga:
- Trump Bilang Ingin Perang Ukraina-Rusia Berakhir, Tuding Harris Gagal Soal Negosiasi Perdamaian
- Trump Puji Pembatalan Roe v. Wade, Harris akan Tandatangani RUU Pemulihan Jika Terpilih
- Debat Pilpres AS 2024: Harris Soroti Proposal Pemotongan Pajak, Trump Serang Tingginya Inflasi
- Sebut Rusia Terima Rudal Balistik dari Iran, Menlu AS Blinken: Kemungkinan akan Digunakan dalam Beberapa Minggu
"Dan saya percaya rakyat Amerika tahu kita semua memiliki lebih banyak kesamaan daripada apa yang memisahkan kita dan kita dapat memetakan jalan baru ke depan," tambahnya.
Diketahui, debat Trump dan Harris kali ini digelar di National Constitution Center, Philadelphia dengan oleh David Muir dan Linsey Davis, pada Selasa malam waktu setempat dan tanpa dihadiri penonton, mengutip Reuters.
Sepanjang debat, keduanya saling beradu argumen dan kebijakan di bidang terkait bidan ekonomi, Proyek 2025, aborsi, kebijakan luar negeri terkait penarikan pasukan AS dari Afghanistan hingga perang Rusia-Ukraina dan konflik di Gaza, perawatan kesehatan hingga ras.