Keberhasilan Tim Merah Putih di Paralimpiade Jadi Kado Istimewa Haornas 2024

JAKARTA - Keberhasilan kontingen Indonesia di Paralimpiade Paris 2024 menjadi kado untuk peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas). Termasuk juga jadi 'vitamin' menyambut perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut yang dibuka malam nanti bertepatan dengan Haornas 2024.

"14 medali dipersembahkan tim Merah Putih di Paralimpiade Paris 2024. Ini adalah rekor medali terbanyak yang diraih tim Indonesia sepanjang ikut serta dalam Paralimpiade,” ujar Ketua DPR Puan Maharani, Senin 9 September.

Banyaknya medali yang dibawa pulang atlet-atlet berprestasi Tanah Air merupakan kebangaan untuk seluruh rakyat Indonesia. Ia juga menyebut, prestasi yang ditorehkan kontingen Indonesia di kompetisi atlet difabel dunia itu merupakan buah dari kerja keras dan gotong royong semua pihak, termasuk para pelatih dan tim official lainnya.

Indonesia menduduki peringkat ke-50 di hasil akhir klasmen pada Paralimpiade Paris 2024 dengan berhasil membawa pulang medali satu emas, delapan perak dan lima perunggu. Medali emas tunggal Paralimpiade Paris 2024 dipersembahkan oleh cabang olahraga (cabor) badminton nomor ganda campuran, yakni Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila.

Sementara, medali perak dipersembahkan oleh cabor Boccia nomor tunggal putra dan beregu campuran, atletik nomor 100 meter putra dan putri, badminton nomor tunggal putra, badminton nomor tunggal putri SL3 dan SL4, dan badminton nomor ganda campuran.

Medali perunggu berhasil diraih oleh cabor boccia nomor tunggal putra dan putri, badminton nomor tunggal putra, badminton tunggal putra SU4, dan badminton ganda campuran SH6. Puan kembali mengapresiasi perjuangan kontingen Indonesia di Paralimpiade Paris 2024.

Menurut Puan, dunia olahraga Indonesia sedang merasakan buah kebahagiaan dengan pencapaian atlet di berbagai kancah Internasional, termasuk Olimpiade Paris 2024 beberapa waktu lalu.

Di peringatan Haornas 2024, Puan juga mendorong pentingnya peningkatan kualitas keolahragaan Indonesia.

“Tentunya dukungan dari Negara untuk dunia olahraga kita harus semakin diperkuat. Termasuk dengan peningkatan fasilitas, sarana dan prasarana bagi para atlet, serta pembinaan bibit-bibit unggul demi semakin majunya prestasi olahraga Indonesia,” sebut Puan.

Cucu Bung Karno itu juga menyoroti pentingnya dukungan bagi kesejahteraan para atlet hingga pelatih yang banyak berjasa dalam peningkatan dunia olahraga nasional. Apalagi, kata Puan, hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan.

“Dan tentunya kemajuan olahraga Indonesia membutuhkan dukungan dari semua pihak. Baik Pemerintah yang dibantu DPR, lingkungan pendidikan, Pemda, stakeholder terkait dalam dunia olahraga, elemen masyarakat terkait, dan pastinya dari seluruh rakyat Indonesia,” paparnya.

“Haornas tahun ini juga bisa menjadi ajang perayaan buat seluruh rakyat Indonesia atas prestasi-prestasi gemilang para atlet kita di kancah internasional, termasuk di bidang sepakbola yang belakangan juga semakin membanggakan,” lanjut mantan Menko PMK itu.

Bertepatan dengan Haornas 2024, Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) juga akan segera dimulai yang pembukaannya digelar malam nanti di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.

Puan pun menyambut sukacita pesta olahraga nasional yang akan digelar pada 9-20 September 2024 itu. PON XXI mempertandingkan 65 cabang olahraga yang melibatkan hampir 13.000 atlet, di mana beberapa cabang olahraga sudah dimulai lebih dulu sebelum pembukaan.

“PON merupakan ajang unjuk gigi bagi para atlet. Saya yakin, PON akan mencetak banyak atlet-atlet berprestasi yang nantinya akan menjadi wakil-wakil Indonesia di berbagai kejuaraan dunia,” sebut Puan.

Puan menilai, PON bukan hanya merupakan kompetisi olahraga para atlet daerah, tapi juga menjadi pemupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

"Selamat bertanding bagi para atlet di PON XXI. Terus semangat dalam meraih prestasi, serta junjung selalu sportivitas dan berikan penampilan terbaik kalian," pesannya kepada seluruh atlet yang bertanding di PON XXI.

Selain itu, Puan menganggap PON merupakan ‘Lebaran’ bagi para atlet Indonesia. Ia berharap, kompetisi yang diwarnai dengan semangat persatuan dalam PON dapat semakin meningkatkan kualitas dunia olahraga nasional.

“Keberhasilan dunia olahraga kita bisa dilihat dari prestasi para atlet. Maka pembinaan para atlet lewat ajang olahraga seperti PON ini harus terus didukung karena atlet adalah salah satu muka Indonesia di mata dunia,” jelasnya.

Untuk mendukung perhelatan PON XXI yang digelar di Aceh dan sebagian wilayah Sumut itu, ada 18 venue olahraga yang dibangun maupun direnovasi dengan anggaran cukup besar. Dukungan terhadap fasilitas dan sarana prasarana tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas olahraga dalam negeri.

“Venue yang direhabilitasi itu harus digunakan dengan maksimal. Jadi setelah digunakan untuk pelaksanaan PON, tentunya kita harap venue-venue tersebut dapat terus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pembibitan dan pembinaan atlet,” tutup Puan.