Intelijen Jerman Sebut GRU Rusia di Balik Serangan Siber terhadap NATO dan Uni Eropa

JAKARTA – Badan intelijen domestik Jerman, Bundesverfassungsschutz, baru-baru ini mengeluarkan peringatan serius terkait aktivitas siber dari Unit 29155 yang merupakan bagian dari intelijen militer Rusia (GRU). Menurut laporan yang dirilis pada Senin  9 September, kelompok ini terlibat dalam serangkaian serangan siber terhadap negara-negara anggota NATO dan Uni Eropa.

Peringatan tersebut dipublikasikan melalui media sosial X (sebelumnya Twitter), bekerja sama dengan FBI, Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS (CISA), Badan Keamanan Nasional AS (NSA), serta sejumlah mitra internasional lainnya. Langkah ini diambil untuk meningkatkan kewaspadaan dan perlindungan di tengah ketegangan yang terus meningkat di Eropa terkait serangan siber yang diduga dilakukan oleh Rusia.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, kekhawatiran terhadap aktivitas peretasan dan mata-mata Rusia semakin meningkat. Serangan siber yang diduga dilakukan oleh Rusia telah menjadi ancaman serius, di mana Jerman menjadi salah satu negara yang paling sering menjadi sasaran.

Pada awal tahun ini, Berlin menuduh Rusia berada di balik sejumlah serangan siber yang menargetkan Partai Sosial Demokrat Jerman, serta perusahaan-perusahaan di sektor logistik, pertahanan, kedirgantaraan, dan teknologi informasi.

Kelompok siber yang dimaksud, dikenal dengan beberapa nama seperti UNC2589, Cadet Blizzard, atau Ember Bear, dikaitkan dengan kegiatan spionase dan sabotase. Aktivitas mereka sering kali melibatkan perusakan situs web dan publikasi data yang dicuri dari sistem-sistem yang diretas.

Unit GRU yang menaungi kelompok ini juga memiliki catatan kelam, termasuk keterlibatan mereka dalam peracunan mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya, Yulia, di Inggris pada tahun 2018, seperti yang diungkap oleh badan intelijen Jerman.

Badan intelijen Jerman juga menyebutkan bahwa serangan yang dilakukan oleh kelompok ini bertujuan untuk mencuri informasi sensitif dan merusak infrastruktur kritis di negara-negara sasaran. Ancaman ini dianggap sangat serius, mengingat skala serangan yang semakin meluas dan menargetkan sektor-sektor penting yang memegang peran strategis dalam keamanan nasional maupun ekonomi negara-negara tersebut.

Peringatan yang dikeluarkan oleh Bundesverfassungsschutz ini datang di tengah upaya yang lebih luas dari komunitas internasional untuk menghadapi serangan siber yang berasal dari Rusia. Negara-negara NATO dan Uni Eropa kini meningkatkan kerja sama mereka dalam bidang keamanan siber, termasuk dengan memperkuat sistem pertahanan digital mereka untuk menghadapi ancaman yang semakin kompleks.

Sementara itu, Rusia terus membantah tuduhan keterlibatan dalam serangan siber internasional. Namun, bukti-bukti yang semakin jelas, termasuk identifikasi langsung Unit 29155, menunjukkan bahwa aktivitas peretasan yang diorganisir oleh GRU ini tidak bisa dipandang sebelah mata.

Intelijen Jerman dan mitra-mitra internasionalnya terus memantau situasi ini dengan cermat, dan peringatan terbaru ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran serta kewaspadaan negara-negara yang menjadi target serangan. Adapun, langkah-langkah lebih lanjut untuk melawan ancaman ini kemungkinan besar akan mencakup pengetatan keamanan siber, peningkatan koordinasi intelijen, dan implementasi sanksi internasional terhadap para pelaku serangan siber yang terlibat.