Teknologi Industri Baja Berkontribusi terhadap Pembangunan di Indonesia

JAKARTA – Pengerjaan singkat hunian pekerja konstruksi (HPK) tahap 2 di Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi bukti kemajuan konstruksi Indonesia.

Dalam waktu singkat, toping off bangunan 4 lantai itu dikerjakan menggunakan Sandwich Panel.

Dengan menggunakan teknologi terkini, proses toping off bangunan empat lantai itu dapat diselesaikan dalam waktu singkat, 29 jam 26 menit 51 detik.

Tak heran jika keberhasilan tersebut meraih rekor MURI.

Ketua Umum Asosiasi Rumah Modular Indonesia (ARMI) Nicolas Kesuma mengatakan,Sandwich Panel adalah sistem kontruksi modular yang dikembangkan dengan menggunakan komponen-kompunen baja yang dapat dikombinasikan dengan material lain.

“Sandwich Panel memiliki modul yang dapat dipindahkan dan dibangun tanpa perlu menggunakan alat berat. Sehingga pengiriman menuju lokasi yang memiliki akses terbatas dapat dilalui.” terang Nicolas Kesuma saat acara ulang tahun ke-36 PT Alsun Suksesindo bersama CP MEIJI, Minggu 1 September.

Menurut Nicolas, industri baja tahun ini diyakini akan memiliki kemajuan yang signifikan lantaran didorong oleh proyek pembangunan IKN.

Peluang pasar baja masih menunjukkan tren positif di Indonesia melalui pembangunan infrastruktur dan berbagai konstruksi bangunan di Indonesia.

“Kebutuhan akan baja ini amat besar, seperti atap metal, rangka baja ringan dan lainnya amat dibutuhkan. Apalagi di masa yang akan datang penggunaan kayu, asbes akan semakin berkurang. Jadi baja itu adalah masa depan. Produk dari bahan baja akan semakin banyak digunakan,” ucap Nico.

“Perusahaan yang telah memberikan kontribusi besar bagi pembangunan proyek-proyek di Indonesia. Baik di segmen industrial, komersial, residensial, medikal dan infrastruktur. Keberhasilan dalam membangun HPK tahap 2 di IKN, diharapkan dapat memacu semangat pekerja konstruksi.” ucap Nicolas.