Pemimpin Israel Benjamin Netanyahu Disebut Cemas dengan Serangan Iran, Hizbullah
JAKARTA - Harian AS The Washington Post melaporkan bahwa Pemimpin Israel Benjamin Netanyahu khawatir dengan kemungkinan serangan balasan dari Iran dan kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah, jika perundingan tak langsung soal gencatan senjata dengan kelompok Hamas di Palestina tidak membuahkan hasil.
Netanyahu dikabarkan berada di bawah tekanan untuk mencapai kesepakatan tersebut yang akan membuka jalan bagi pembebasan orang-orang Israel yang masih disandera di Jalur Gaza.
Mengutip seorang sumber yang meminta namanya dirahasiakan, pada 31 Juli, Israel membunuh kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, yang sedang berada di Teheran, Iran, untuk menghadiri pelantikan Presiden Massoud Pezeshkian.
Dikutip dari ANTARA, sehari sebelumnya, Israel juga membunuh komandan Hizbullah Fouad Shukr dalam serangan pesawat nirawak di Lebanon selatan.