Jokowi Batal Hadiri Muktamar PKB di Bali, Diwakilkan Ma'ruf Amin

 

BALI - Presiden Joko Widodo disebut batal menghadiri Muktamar ke-6 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang digelar malam ini di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Provinsi Bali.

Wakil Sekjen PKB, Syaiful Huda, menyebut Jokowi memiliki kegiatan yang sudah teragenda, sehingga tidak dapat terbang ke Bali dan menghadiri Muktamar

"Saat yang bersamaan ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan," kata Huda kepada wartawan, Sabtu, 24 Agustus.

kehadiran Jokowi akan diwakili oleh Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, dan Menteri Koordinator Bidang Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto.

"Ya, mewakili pak presiden nanti ada dua, yang pertama Wapres, yang kedua Menkopolhukam," ungkap Huda.

Jelang pelaksanaan Muktamar, berjejer karangan bunga dari sejumlah tokoh yang dipasang di Hotel Nusa Dua. Karangan bunga tersebut berisi pesan-pesan semangat dan harapan baik untuk keberlangsungan PKB ke depan.

Tampak pengirim karangan bunga mulai dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dan Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, Plt Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono, Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, Anggota Bawaslu RI, Loly Suhenty.

Kemudian, terdapat juga karangan bunga yang dikirim Ketum Partai NasDem Surya Paloh, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan, Presiden Konfederasi SARBUMUSI Irham Ali Syaifuddin, Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini, dan pimpinan lembaga tinggi lainnya.

Muktamar adalah forum pengambilan keputusan tertinggi PKB jelang pergantian pengurus yang dihadiri oleh semua perwakilan atau utusan dari dewan pimpinan wilayah (DPW) dan dewan pimpinan cabang (DPC) di seluruh Indonesia, termasuk badan otonom PKB. Tahun ini, Muktamar dihadiri ribuan kader PKB.

Malam nanti, pengurus di tingkat daerah akan melakukan evaluasi kepemimpinan Cak Imin selama satu periode lima tahun ke belakang. Evaluasi ini dijadikan sebagai dasar penentuan apakah Cak Imin layak kembali memimpin partai atau digantikan.

Di satu sisi, Cak Imin mengaku pasrah bila dirinya tak terpilih untuk kembali memipin partai pada periode kepengurusan berikutnya.

"Pada dasarnya saya pasrah apapun yang menjadi pilihan-pilihan cabang PKB, saya ikut. Tapi saya juga tidak berambisi karena menjadi ketum itu adalah tugas berat yang bukan soal kepingin, tapi soal tanggung jawab," ungkap Cak Imin pada Jumat, 23 Agustus.