Kementerian ESDM Luncurkan Program Konversi Gratis untuk 1.000 Motor Listrik

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi meluncurkan program konversi motor gratis 1.000 unit bagi masyarakat Jabodetabek.

"Dengan mengucap Bismillah, konversi speda motor konvensional menjadi sepeda motor listrik secara gratis 1.000 unit bagi masyarakat Jabodetabek dimulai," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana di Jakarta, Kamis, 22 Agustus.

Pemberian konversi gratis ini merupakan kerja sama Kementerian ESDM dengan menggandeng badan usaha melalui program tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) perusahaan.

Dalam sambutannya Dadan mengatakan, penggunaan motor listrik dinilai lebih murah jika dibandingkan dengan motor konvensional. Pasalnya, untuk menempuh jarak 35 km, motor konvensional bisa menghabiskan 1 liter pertamax seharga Rp13.700. Sedangkan dengan motor listrik konversi, dengan jarak tempuh yang sama, pengguna hanya mengeluarkan 1 kWH listrik.

Lebih jauh Dadan bilang, saat ini 500 konversi motor listrik telah dilaksanakan pada tahap pertama dan tahap kedua sebanyak 500 unit ditargetkan rampung dalam waktu 2 pekan.

"Mungkin ini dalam dua minggu selesai. Kan ini sudah dibuka nih pendaftarannya. Tahu nggak konversinya berapa lama? Dua jam juga selesai," kata Dadan.

Hadir dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal EBTKE Eniya Listiani Dewi mengatakan anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk program konversi 1.000 motor sebesar Rp14,8 miliar dengan besaran subsidi Rp10 juta per unit motor.

"Nah, ini dibantu memang dari Rp10 juta plus CSR. Jadi memang masih ada additional fee yang Rp10 juta plus Rp7 juta atau Rp5 juta atau Rp6 juta. Kan bervariasi tergantung jenis motornya," pungkas Eniya.

Adapun perusahaan yang memberikan bantuan CSR antara lain:

1.⁠ ⁠PT Amman Mineral

2.⁠ ⁠PT Kaltim Prima Coal

3.⁠ ⁠PT Pesona Khatulistiwa Nusantara

4.⁠ ⁠PT Arutmin Indonesia

5.⁠ ⁠PT Singlurus Pratama

6.⁠ ⁠PT Baramutiara Prima

7.⁠ ⁠PT Adaro Indonesia

8.⁠ ⁠PT Gag Nikel

9.⁠ ⁠PT Multi Harapan Utama

10.⁠ ⁠PT Antang Gunung Meratus

11.⁠ ⁠PT Marunda Grahamineral

12.⁠ ⁠PT Bukit Asam

13.⁠ ⁠PT Borneo Indobara

14.⁠ ⁠PT Suprabari Mapanindo Mineral

15.⁠ ⁠PT Asmin BaraBronang

16.⁠ ⁠PT Lahai Coal

17.⁠ ⁠PT Maruwai Coal

18.⁠ ⁠PT Bara Tabang

19.⁠ ⁠PT Fajar Sakti Prima

20.⁠ ⁠PT Tiwa Abadi

21.⁠ ⁠PT Laskar Semesta Alam

22.⁠ ⁠PT Trimegah Bangun Persada

23.⁠ ⁠PT Weda Bay Nikel

24.⁠ ⁠PT Mustika Indah Permai

25.⁠ ⁠PT Baramulti Suksessarana

26.⁠ ⁠PT Lanna Harita Indonesia

27.⁠ ⁠PT Ganda Alam Makmur

28.⁠ ⁠PT Kideco Jaya Agung

29.⁠ ⁠PT Cita Mineral Investindo

30.⁠ ⁠PT Insani Baraperkasa

31.⁠ ⁠PT Agincourt Resources

32.⁠ ⁠PT Mandiri Intiperkasa

33.⁠ ⁠PT Indominco Mandiri

34.⁠ ⁠PT Trubaindo Coal Mining

35.⁠ ⁠PT Bharinto Ekatama

36.⁠ ⁠PT KUD Gajah Mada

37.⁠ ⁠PT Berau Coal

38.⁠ ⁠PT Antam Tbk

39.⁠ ⁠PT Timah

40.⁠ ⁠PT Vale

41.⁠ ⁠PT Merdeka

42.⁠ ⁠PT Nusa halmahera Mineral

43.⁠ ⁠Ceria Nugraha Indotama

44.⁠ ⁠PT Freeport

45.⁠ ⁠J Resources

46.⁠ ⁠Citra Palu Mineral