Prestasi Sedang Disorot, Pemerintah Malah Bantu PBSI Bangun Pusat Olahraga Baru

JAKARTA – Pembangunan pusat olahraga baru dengan fasilitas lengkap untuk Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) rencananya akan dimulai pada September 2024.

Pembangunan tersebut mendapat dukungan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, dalam konferensi pers pada Kamis, 22 Agustus 2024, siang WIB, mengatakan bahwa pekerjaan ini adalah bagian dari peta jalan (road map) untuk persiapan Olimpiade 2028.

"Kami target September 2024 peletakan batu, tetapi ini dalam tahap penjajakan finalisasi. Jadi, mudah-mudahan kami kerja cepat karena ini yang diharapkan oleh PBSI pada saat musyawarah nasional," kata dia.

Selain rencana pembangunan dimulai dari nol (from scratch), ketiga pihak tersebut juga punya opsi kedua, yakni merenovasi fasilitas PBSI yang ada saat ini di pemusatan latihan (Pelatnas) Cipayung.

Menpora mengungkapkan bahwa untuk from scratch, lokasi pembangunan rencananya akan tetap dilakukan di Cipayung atau tempat lainnya di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

"Pasti dua-duanya kami jajaki. Namun, yang pasti Pelatnas Cipayung tidak akan ditingkalkan melainkan akan kami modernisasi," kata Menpora.

Pembangunan sarana dan prasana ini merupakan target jangka pendek yang disampaikan oleh Ketua Umum PBSI Fadil Imran ketika ia terpilih dalam musyawarah nasional pada 10-12 Agustus 2024.

Fadil mengatakan bahwa sarana dan prasarana begitu urgen untuk kemajuan prestasi atlet. Dia pun senang karena targetnya tersebut mendapat dukungan dari Pemerintah.

"Kalau kita melihat di negara yang peningkatan prestasi bulu tangkisnya luar biasa, itu tidak terlepas dari sarana dan prasarana serta implementasi dari sports science," ujar dia.

Bulu tangkis merupakan cabang olahraga (cabor) andalan Indonesia di pentas-pentas penting seperti Olimpiade. Namun, pada Olimpiade Paris 2024 baru-baru ini, prestasi cabor tersebut menurun.

Ketika itu, bulu tangkis cuma membawa pulang satu medali perunggu melalui pebulu tangkis tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.

Padahal, sepanjang keikutsertaan Indonesia di Olimpiade, bulu tangkis menjadi satu-satunya cabang yang bisa menghasilkan medali emas.

Kegagalan meraih emas di Paris menyamai catatan di Olimpiade London 2012.

Masalahnya, penampilan minor di Olimpiade Paris 2024 seakan jadi penegasan penurunan performa bulu tangkis Indonesia masih berlanjut.

Sebelum tampil di Perancis, bulu tangkis Indonesia sudah disorot. Puncaknya, Tim Merah-Putih tanpa gelar di rumah sendiri, Indonesia Open 2024.

Gelar bergengsi sepanjang tahun ini cuma All England yang mana Jonatan Christie dan ganda Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjadi juara.

Bila hanya bicara atlet yang lolos ke Olimpiade Paris 2024, cuma Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas yang meraih gelar, yaitu di Spain Masters 2024.

Sisanya diraih pebulu tangkis yang tak tampil di Olimpiade 2024. Sebut saja Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin (Indonesia Masters 2024), Sabar Karyaman/Muhamad Reza Pahlevi (Spain Masters 2024), Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto (Swiss Open 2024), Meilysa Trias Puspita/Rachel Allessya Rose (Orleans Masters 2024).

Bahkan, Indonesia harus kembali puasa gelar beregu Thomas & Uber Cup. Pada edisi tahun ini. Merah-Putih hanya meraih runner-up di turnamen beregu putra dan putri itu.

Terakhir kali Indonesia meraih Piala Thomas ialah pada edisi 2020. Piala Uber jauh lebih lama, Indonesia sudah puasa gelar itu 28 tahun.

Bulu tangkis dan PBSI memang menjadi anak emas. Hanya saja, mata publik sudah terbuka bahwa penyumbang medali emas Olimpiade tak cuma bulu tangkis.

Olimpiade Paris 2024 menjadi ajang pembuktian bahwa ada cabang olahraga lain yang potensial buat Indonesia, yaitu angkat besi dan panjat tebing.

Kedua cabang itu menyelamatkan muka Indonesia di Paris dengan membawa pulang dua emas melalui Rizki Juniansyah dan Veddriq Leonardo.

Angkat besi dan panjat tebing jelas membutuhkan perhatian serupa agar mereka bisa memberikan prestasi lebih banyak buat Indonesia. Kedunya juga pasti punya proyeksi untuk Olimpiade 2028 di Los Angeles.