Bahas Isu Sosial Ekonomi Perbatasan dalam Disertasi, Gubernur Kaltara Raih Gelar Doktor
MAKASSAR – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Arifin Paliwang memperoleh Predikat Sangat Memuaskan di Ujian Terbuka Promosi Doktor pada Program Studi Administrasi Publik, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Gubernur dalam disertasinya mengusung tema “Model Collaborative Policy Innovation dalam Pengembangan Sosial Ekonomi Masyarakat dalam Kawasan Pesisir Wilayah Perbatasan di Kabupaten Kalimantan Utara”.
Ujian Terbuka Promosi Doktor ini dipimpin langsung Rektor Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa yang juga selaku Ketua Promotor, dengan promotor Prof Akmal Ibrahim dan co promotor Prof Tahir Haning.
“Merupakan upaya pemerintah berkolaborasi dengan para pengusaha, para petani dan intansi terkait untuk bisa bersama dan berupaya untuk meningkatkan produktifitas produksi dari rumput laut ini,” kata Gubernur.
Walaupun produksi rumput laut Kaltara cukup besar hampir 4 sampai 5 ton sebulan tapi ini harus didukung dengan upaya pemerintah daerah memberikan bibit yang baik. Dan harus menyiapkan lahan tempat untuk potensi keunggulan bibit di Kaltara.
Gubernur menuturkan selama ini bibit rumput laut mengambil dari luar Kaltara. Harapannya ke depan produksi rumput laut yang terbesar dan kualitas yang lebih baik, serta diupayakan bibitnya dilakukan di Kaltara.
Dalam paparan disertasi menarik minat para guru besar Unhas tersebut, Gubernur Zainal menyampaikan bahwa hasil dari Kolaborasi itu sangat penting berdasar model teori Collaborative Dynamic dari Emerson (2012) yang awalnya tiga yakni Komitmen bersama, Motivasi bersama dan Kapasitas untuk aksi bersama.
Ia menekankan ada satu elemen yang dikembangkan yaitu “masalah komunikasi” pada 3 dimensi yang disampaikan Emerson. Maka dengan hasil penelitian ini maka ditambah 1 dimensi lagi yaitu dimensi masalah komunikasi ektor.
“Semua itu bisa terbangun manakala ada komunikasi yang terbaik antara stakholder, petani rumput laut, pemodal dan pemerintah itu harus ada komunikasi,”katanya.
Seperti masalah koordinasi pengalaman dilapangan selama bertahun – tahun, masalah koordinasi mudah diucapkan tapi pelaksanaannya ada hambatan karena komunikasi yang kurang pas.
“Banyak isu yang kita angkat untuk diteliti tapi yang menjadi fokus disini karena beberapa kali saya kunjungi pabrik – pabrik untuk ekspor rumput laut itu semua dari Kaltara sehingga ini yang saya angkat untuk dijadikan disertasi,” jelasnya.
"Keberhasilan ini tidak hanya merupakan pencapaian pribadi namun diharapkan akan menjadi inspirasi bagi Aparatur Sipil Negera (ASN) lainnya dalam meningkatkan kompetensi dan kontribusi terhadap pembangunan daerah," paparnya.