Presiden Brasil dan Kolombia Bakal Bahas Krisis Venezuela Usai Pemilu yang Berujung Kerusuhan
JAKARTA - Presiden Brasil dan Kolombia akan membahas opsi untuk merundingkan diakhirinya krisis Venezuela melalui panggilan telepon.
Percakapan telepon yang melibatkan Luiz Inacio Lula da Silva dan Gustavo Petro diputuskan setelah Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador menarik diri dari inisiatif presiden tiga arah dalam pemilu Venezuela, kata sumber kepada Reuters, Rabu, 14 agustus.
Brasil dan Kolombia mengoordinasikan upaya diplomatik mereka untuk menyelesaikan krisis Venezuela, yang muncul sejak pemilu tanggal 28 Juli yang diklaim dimenangkan oleh pemerintah Venezuela dan oposisinya.
Lula dan Petro menyerukan penerbitan rincian penghitungan suara oleh otoritas Venezuela.
Amlo dari Meksiko mengatakan pada Selasa, dirinya tidak akan berpartisipasi dalam pembicaraan dengan Brasil dan Kolombia untuk saat ini dan akan menunggu peninjauan ulang yang akan dilakukan Mahkamah Agung Venezuela dalam pemilu tersebut.
Lula dan Petro memutuskan untuk melanjutkan perundingan setelah mereka diberitahu mengenai pengunduran diri presiden Meksiko, kata salah satu pejabat Brasil, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Baca juga:
- PM Jamaika Berlakukan Keadaan Darurat di Clarendon Usai Serangan Bersenjata yang Tewaskan 8 Orang
- Serangan Rusia Tewaskan 2 Petugas Medis di Kharkiv Ukraina
- Presiden Meksiko Bakal Kirim Nota Diplomatik ke AS soal Sumbangan USAID ke Organisasi Oposisi
- Jerman Selidiki Dugaan Sabotase Air di Pangkalan Militer Cologne
Presiden Brasil dan Kolombia berencana mengatur percakapan telepon antara Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan kandidat oposisi Edmundo Gonzalez, kata sumber tersebut.
Baik Brasil maupun Kolombia tidak berencana untuk mengakui hasil pemilu atau kemenangan Maduro sampai penghitungan suara dipublikasikan secara lengkap, kata sumber-sumber di Brasil.