KLHK: Fasilitas Persemaian Mentawir di IKN Dibiayai Rp330 Miliar
KALTIM - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya mengemukakan fasilitas Persemaian Mentawir di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, melibatkan dana sekitar Rp330 miliar untuk kebutuhan produksi bibit tanaman.
"Seluruh dananya Rp330-an miliar, dananya dari Kementerian PUPR Rp140-an miliar, sisanya partisipasi dunia usaha. Jadi konsepnya public private partnership, tetapi kami terima barangnya, bangunannya," katanya di IKN, Antara, Senin, 12 Agustus.
Ia menjelaskan kementeriannya berperan sebagai penopang dalam proyek tersebut, dengan fokus pada produksi bibit tanaman untuk menghijaukan IKN, khususnya Kalimantan.
Tahun ini, mereka telah memproduksi 16 juta bibit, dengan enam juta bibit telah dihasilkan dan hampir empat juta di antaranya sudah didistribusikan.
Kementerian LHK juga berkomitmen untuk mengembalikan hutan tropis Kalimantan dan mendukung ekosistem burung dengan menanam berbagai jenis pohon, termasuk pohon buah-buahan dan tanaman hias, seperti tabebuya.
"Konsepnya adalah mengembalikan hutan tropis Kalimantan, tetapi sambil mengangkat kembali ekosistem burung-burung sehingga ada pohon buah-buahan juga, kemudian juga ada banyak tanaman hias, ada tabebuya, ada macam-macam," katanya.
Fasilitas Persemaian Mentawir yang berjarak waktu tempuh sekitar 40 menit dari Sumbu Kebangsaan IKN, resmi beroperasi sejak Selasa (4/6), usai diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Di tempat itu, terdapat bibit pohon endemik Kalimantan, seperti meranti, kapur, tengkawang, ulin, bangkirai, dan juga ada bibit jambu-jambuan yang akan ditanam di beberapa titik untuk makanan satwa.
Selain itu, terdapat pusat plasma nutfah di dalam Persemaian Mentawir untuk kebutuhan konservasi keanekaragaman hayati. Biobank dan seed bank yang ada di persemaian tersebut akan menyimpan bibit-bibit tanaman penting, seperti shorea dan dryobalanops, yang makin sulit ditemukan di alam liar.
Baca juga:
Presiden Jokowi menekankan pentingnya persemaian sebagai landasan untuk menghijaukan kembali IKN serta wilayah Kalimantan Timur dan sekitarnya.