Soal Charging Hyundai Hanya Bisa Digunakan oleh Pengguna EV Hyundai, HMID: Demi Memuaskan Konsumen

JAKARTA - Pada bulan ini, PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) mengumumkan sejumlah aturan baru mengenai pemakaian layanan pengisian daya Hyundai di tanah air.

Pabrikan otomotif dari Korea Selatan ini memberlakukan larangan pemakaian fasilitas pengisian daya Hyundai pada mobil listrik (EV) non-Hyundai di tanah air. Mengapa aturan tersebut diberlakukan?

Hal ini diberlakukan demi memenuhi peraturan Kementerian ESDM (DJK) terkait Instalasi Listrik Privat (ILP). Dengan demikian, penggunaan SPKLU jenis ini hanya berlaku untuk sejumlah kendaraan tertentu dan inilah yang dilakukan oleh PT HMID.

Untuk semakin memperjelasnya, Chief Operating Officer PT HMID Fransiscus Soerjopranoto mengatakan bahwa pihaknya hanya menjalankan komitmennya sebagai perusahaan yang ingin memperluas ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

“Terkait SPKLU, waktu pertama kali diluncurkan EV kecemasan konsumen yaitu infrastruktur dan kita berusaha untuk mengurangi rasa khawatir tersebut,” kata Suryo saat ditemui media di Lebak Bulus, Jakarta, Jumat, 9 Agustus.

Ia menjelaskan, Hyundai mengembangkan ekosistem ini berbarengan dengan diumumkannya peraturan Kementerian ESDM mengenai ILP yang mengharuskan menyediakan charging brand sendiri.

“Sementara itu, kita tetap kembangin infrastrukturnya. Nah kebetulan, pemerintah ESDM juga mewajibkan kita menghadirkan charging khusus brand sendiri,” tambah Suryo.

Selain itu, Suryo juga menegaskan bahwa langkah ini dilakukan hanya untuk memuaskan para pembeli EV Hyundai sehingga konsumen tidak perlu mengantri terlalu lama karena banyaknya mobil dari brand lain yang memakai fasilitas tersebut.

“Hyundai sendiri sudah menjual lebih dari 10.000 unit EV, nah apa salahnya kita berikan prioritas kepada konsumen kami dan ini wajar saja dilakukan,” tegas Suryo.

Sama seperti brand lainnya, Suryo hanya ingin pengguna kendaraan listrik Hyundai merasa puas dengan pelayanannya sehingga dapat mengurangi rasa cemas dalam hal penggunaan EV.

“Kami mau konsumen puas dalam berbagai hal, pertama produk, kedua ekosistem, ketiga kami mau konsumen puas dengan layanan keseluruhan yang diberikan,” pungkas Suryo.