Justin Sun Borong 14.884 Ethereum di Tengah Pemulihan Pasar Kripto
JAKARTA - Pendiri Tron, Justin Sun, kembali membuat gebrakan di pasar kripto dengan membeli 14.884 Ethereum (ETH) di tengah pemulihan pasar yang sedang berlangsung. Langkah ini menambah akumulasi Ethereum miliknya yang telah dimulai sejak Februari 2024.
Menurut platform analitik blockchain, Spot On Chain, Justin Sun telah membeli Ethereum senilai 36 juta Dolar AS(sekitar Rp581 miliar) dari Binance dalam kurun waktu sepuluh jam terakhir. Pembelian ini merupakan bagian dari strategi akumulasi jangka panjang Sun terhadap Ethereum, yang kini membuat total kepemilikan ETH-nya mencapai 392.474 unit. Estimasi biaya pembelian ini sekitar 1,19 miliar Dolar AS (sekitar Rp19,2 triliun), meskipun nilai pasar saat ini berada di bawah 1 miliar Dolar AS akibat koreksi harga Ethereum.
Rumor beredar bahwa lebih dari 200 juta Dolar AS (sekitar Rp3,2 triliun) dalam posisi long leveraged milik Justin Sun telah dilikuidasi ketika harga ETH jatuh di bawah 2.000 Dolar AS (sekitar Rp32.320) pada Senin lalu. Namun, Sun segera menepis rumor tersebut dan menegaskan bahwa tim Tron tidak terlibat dalam perdagangan leveraged.
Harga ETH menunjukkan lonjakan seiring dengan pemulihan pasar kripto yang lebih luas, di mana kekhawatiran resesi di Amerika Serikat mulai mereda setelah data PMI yang kuat dan peningkatan angka pekerjaan. Saat ini, harga ETH diperdagangkan di atas 2.500 Dolar AS (sekitar Rp40.400) dengan kapitalisasi pasar kembali mencapai 300 miliar Dolar AS (sekitar Rp4,8 kuadriliun).
Meskipun terjadi penurunan harga yang signifikan pada hari Senin, dana yang diinvestasikan ke dalam ETFs justru mengalami kenaikan. Data dari Farside Investors menunjukkan bahwa net inflows di ETFs mencapai 48,8 juta Dolar AS (sekitar Rp788 miliar) kemarin. BlackRock Ethereum ETF (ETHA) mencatat inflows sebesar 47,1 juta Dolar AS (sekitar Rp761 miliar), sementara Grayscale’s ETHE mengalami outflows sebesar 46,8 juta Dolar AS (sekitar Rp756 miliar). Fidelity’s FETH dan VanEck’s ETHV juga melihat inflows lebih dari 16 juta Dolar AS (sekitar Rp258 miliar) masing-masing.
Hal ini menunjukkan bahwa para pemain institusional tetap melihat peluang jangka panjang dalam Ethereum dan memanfaatkan penurunan harga sebagai kesempatan untuk membeli.