Ekonomi RI 2024 Diperkirakan Tumbuh 5,1 Persen Didorong Konsumsi Domestik

JAKARTA - Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyampaikan, pada semester II-2024 akan mengantisipasi moderasi dalam dampak dari kegiatan yang berhubungan dengan liburan dibandingkan dengan semester I-2024, sebagian besar disebabkan oleh berkurangnya jumlah hari libur nasional.

"Dengan hanya empat hari libur nasional pada semester II-2024, dibandingkan dengan tiga belas hari libur nasional pada semester I-2024, terdapat potensi mobilitas masyarakat yang lebih rendah dan penurunan aktivitas yang berhubungan dengan rekreasi," jelasnya dalam keterangannya, Selasa, 6 Agustus.

Selain itu, Josua memperkirakan efek pemilu diperkirakan akan berkurang, karena belanja pilkada pada kuartal IV-2024 kemungkinan akan lebih rendah dibandingkan dengan belanja pemilu.

Menurut Josua, dukungan untuk konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah diperkirakan berasal dari inflasi yang relatif rendah, didorong oleh normalisasi pasokan makanan, dan puncak musiman dalam pengeluaran di kuartal terakhir, sejalan dengan tren historis.

Selain itu, Josua melihat potensi pertumbuhan yang signifikan pada Semester II-2024 dari PMTB, terutama karena meningkatnya kepastian setelah pemilu dan kemungkinan penurunan suku bunga kebijakan global yang lebih tinggi, yang dapat menarik investasi lebih lanjut.

Menurut Josua, hal ini dapat menyebabkan peningkatan investasi langsung dan arus modal masuk, sehingga memperkuat investasi sektor swasta. Selain itu, lingkungan ekonomi global yang membaik dapat berkontribusi pada peningkatan moderat dalam kinerja ekspor barang.

"Untuk keseluruhan tahun 2024, kami masih memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 5,0-5,1 persen," ujarnya.

Josua menyampaikan pertumbuhan ekonomi RI akan didukung oleh konsumsi domestik yang tangguh dan berbagai langkah ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan permintaan domestik, termasuk kegiatan investasi.