Program Makan Bergizi Gratis Upaya Turunkan Angka Stunting
JAKARTA - Anggota Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Melli Darsa menekankan pentingnya asupan gizi yang baik dalam program makan siang bergizi yang digagas Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Jika bicara SDM unggul, saya setuju tidak bisa dilepaskan dari kualitas dan asupan gizi. Dan ini memang sudah menjadi fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo dengan program nasional penanganan stunting," ujar Melli melalui keterangan tertulisnya, Jumat, 2 Agustus.
Menurutnya, program makanan bergizi dapat berupaya mencegah dan menekan angka stunting pada anak dan remaja.
Melli Darsa menambahkan bahwa perbaikan gizi bukan hanya soal menambah jumlah asupan makanan, tetapi juga memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi.
"Saya pikir kita juga harus memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak dan remaja kaya akan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang mereka. Ini termasuk protein, vitamin, dan mineral yang esensial," katanya.
Dia juga menyoroti pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai gizi seimbang dan cara pemenuhan kebutuhan gizi harian.
Data memang menunjukan Indonesia masih menghadapi tantangan besar terkait masalah gizi.
Berdasarkan data ari Kementerian Kesehatan menunjukkan angka stunting dan gizi buruk anak-anak Indonesia masih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara lain.
Selain itu, berdasarkan data World Population Reviu 2022, rata-rata IQ anak-anak Indonesia juga masih berada di bawah standar global, dengan skor rata-rata 78,49.
IQ anak-anak Indonesia tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan negara tetangga lainnya seperti rata-rata IQ anak di Laos 80,99, Filipina 81,64, Brunei Darussalam 87,58, Malaysia 87,58, Thailand 88,87, Vietnam 89,53 dan Myanmar 91,18.
Melli berpendapat, program makanan bergizi harus diintegrasikan dengan program pendidikan yang menyeluruh.
"Kita harus mulai dari sekolah-sekolah, memberikan pendidikan gizi kepada anak-anak dan orang tua, serta memastikan makanan di kantin sekolah memenuhi standar gizi yang diperlukan," jelasnya.
Sebab itu, kata Melli, perlunya sinergi dan kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk memastikan keberlanjutan program makan bergizi ini.
Dia menggarisbawahi pentingnya monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan terhadap program makanan bergizi ini.
"Kita perlu memastikan bahwa program ini berjalan dengan baik dan mencapai target yang diinginkan. Evaluasi berkala dan penyesuaian strategi sangat penting untuk kesuksesan program ini," tuturnya.
Baca juga:
Dirinya mengutarakan, dengan adanya program makanan bergizi yang terintegrasi dengan upaya penanganan stunting, diharapkan Indonesia dapat menciptakan generasi muda yang sehat, cerdas, dan kompetitif.
"Kita punya potensi besar untuk menjadi negara maju, dan ini harus dimulai dari investasi pada SDM kita. Kualitas gizi anak-anak dan remaja adalah fondasi dari masa depan bangsa," tutup Melli.