Polisi Periksa CCTV Pembuangan Bayi di Tanjung Selor, Pelaku Bisa Dipidana
TANJUNG SELOR - Polresta Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), bergerak cepat mengusut kasus penemuan bayi berjenis kelamin laki-laki yang ditemukan terbungkus plastik hitam
dalam keadaan hidup di teras praktik bidan Yulianita Jalan Kemayoran Tanjung Selor.
Kapolresta Bulungan melalui Kasat Reskrim Polresta Bulungan, Kompol Belnas Pali Padang mengatakan, bayi malang itu awalnya ditemukan oleh saksi berinisial HS yang hendak pergi salat masjid pada Selasa, 30 Juli.
"Pukul 20.00 WITA saksi sudah berada di rumah atau praktek bidan Yulianita, sekitar pukul 22.20 WITA Saksi keluar rumah dengan maksud ingin menutup pagar rumah, pada saat saksi keluar mendapati bahwa adanya bayi yang terbungkus didalam plastik warna hitam dan tergeletak diteras rumah," papar Belnas.
"Saksi kemudian menghubungi pihak kepolisian, ada 2 orang saksi yang kami periksa," lanjutnya.
Selain keterangan saksi Polisi juga telah memeriksa kamera pengawas CCTV yang ada di lokasi kejadian. Pihaknya berharap hasil pemeriksaan dari kamera CCTV itu dapat ungkap pelaku yang membuang bayi laki-laki itu.
"Saat ini kami masih menganalisa rekaman cctv yang kami ambil di lokasi kejadian, belum dibuka semua dan masih kami kalibrasi," kata Belnas.
Ditegaskan kepolisian, pelaku yang membuang bayi itu dapat di Pidana dengan ancaman pidananya terdapat pada Pasal 308 KUHP atau Pasal 430 UU 1/2023.
“Orang tua yang membuang bayi yang baru lahir pun bisa dipidana. Mudah-mudahan CCTV ini bisa mengungkap pelakunya," kata Belnas.
Belnas menjelaskan, bayi dengan berat badan sekitar 3 kilogram itu menjalani perawatan di rumah sakit daerah (RSD) dr H Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor.
"Untuk perawatan bayi ini dilakukan oleh dinas sosial Bulungan bersama pihak rumah sakit," jelasnya.
Sementara itu, Kabid Pengembangan dan Humas Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, Heriyadi Suranta mengatakan bayi itu masih dalam perawatan.
"Iya, sekarang ini lagi dirawat di ruang bayi, kondisinya dalam keadaan baik dan stabil. Tapi masih membutuhkan inkubator untuk membantu menjaga kondisinya yang masih rentan. Karena saat dibawa ke IGD (Instalasi Gawat Darurat), tali pusar sudah dipotong," ujarnya.
Heriyadi mengatakan, bayi selama perawatan akan terus dipantau petugas medis agar kesehatannya tetap stabil.
"Mudah-mudahan kasus ini bisa terungkap pelakunya, setiap anak itu memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang dan itu tanggung jawab kita semua," pungkasnya.