Situasi Memanas, Maskapai Penerbangan Kini Hindari Wilayah Udara Lebanon-Iran

JAKARTA - Maskapai penerbangan menghindari wilayah udara Iran dan Lebanon serta membatalkan penerbangan ke Israel karena meningkatnya kekhawatiran atas kemungkinan konflik di wilayah tersebut setelah pembunuhan anggota senior kelompok militan Hamas dan Hizbullah pekan ini.

Singapore Airlines pada Jumat, 2 Agustus, tampaknya tidak lagi menggunakan wilayah udara Iran untuk rute mana pun, menurut Flightradar24.

Dilansir Reuters, EVA Air Taiwan dan China Airlines juga tampaknya menghindari wilayah udara Iran untuk penerbangan ke Amsterdam pada Jumat.

Dalam buletin, OPSGROUP, organisasi berbasis keanggotaan yang berbagi informasi risiko penerbangan, menyarankan lalu lintas antara Asia dan Eropa untuk menghindari wilayah udara Iran dan Irak, sehari setelah sumber mengatakan kepada Reuters, para pejabat tinggi Iran akan bertemu dengan perwakilan sekutu regional Iran dari Lebanon, Irak dan Yaman untuk membahas potensi pembalasan terhadap Israel.

Banyak maskapai penerbangan, termasuk maskapai Amerika dan Eropa, sudah menghindari terbang di atas Iran, terutama sejak serangan rudal dan drone pada April antara Iran dan Israel.

Penerbangan Singapore Airlines ke London Heathrow pada Jumat pagi berangkat ke utara Iran melalui Turkmenistan dan Azerbaijan, bukan melintasi Iran seperti yang dilakukan sehari sebelumnya, menurut Flightradar24.

Namun, sejumlah besar maskapai penerbangan masih terbang di atas Iran, termasuk maskapai Uni Emirat Arab Etihad, Emirates, dan FlyDubai, serta Qatar Airways dan Turkish Airlines.

Selama dua hari terakhir, Air India. Lufthansa Group Jerman, maskapai penerbangan AS United Airlines  dan Delta Air  dan ITA Airways Italia mengatakan mereka telah menangguhkan penerbangan ke Tel Aviv.

Maskapai penerbangan minggu ini juga telah membatalkan dan menunda penerbangan ke ibu kota Lebanon, Beirut, setelah terjadi serangan di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada Sabtu pekan lalu.

Israel menyalahkan serangan itu pada kelompok bersenjata Hizbullah yang berbasis di Lebanon, namun membantah terlibat.

Kanada pada Kamis mengeluarkan pemberitahuan kepada pesawat Kanada untuk menghindari wilayah udara Lebanon selama satu bulan karena risiko penerbangan akibat aktivitas militer.

Inggris selama sebulan terakhir telah memberi tahu pilot tentang potensi risiko persenjataan anti-pesawat dan aktivitas militer di wilayah udara Lebanon.