Kontroversi Petinju Transgender di Olimpiade 2024

JAKARTA – Kontroversi di Olimpiade Paris 2024 kembali muncul menyusul atlet Aljazair, Imane Khelif, yang dituding transgender diizinkan bertarung di kelas putri 66 kilogram.

Petinju 25 tahun itu baru saja memaksa petinju Italia, Angela Carini, menyerah hanya dalam 46 detik ketika mereka berdua bertemu di babak 16 besar pada Kamis, 1 Agustus 2024, malam WIB.

Dalam duel itu, Khelif mendaratkan empat pukulan hanya dalam 10 detik di awal ronde pertama. Beberapa pukulan lagi setelah itu membuat Carini sampai harus mendekati pelatihnya di sudut ring untuk memperbaiki pelindung kepalanya.

Carini sempat melanjutkan pertarungan setelahnya, tapi tidak dapat menghentikan Khelif yang kembali mendaratkan pukulan keras lain ke wajahnya.

[Lihat juga]

- https://voi.id/olahraga/404039/claudio-echeverri-tampil-memukau-di-indonesia-dipercaya-bela-argentina-di-olimpiade-2024

- https://voi.id/olahraga/404016/pbvsi-panggil-14-pemain-perkuat-timnas-voli-putra-untuk-sea-v-league-2024

- https://voi.id/olahraga/403976/tekad-welber-jardim-bantu-timnas-indonesia-u-19-lawan-argentina-dan-sapu-bersih-kemenangan

[Lihat juga]

Pukulan-pukulan itu membuat Carini mengangkat tangannya dan kembali ke sudut ring. Pelatihnya kemudian memberi isyarat bahwa anak asuhnya mundur dari pertandingan.

"Saya selalu menghormati negara saya dengan kesetiaan. Kali ini saya tidak berhasil karena saya tidak mampu lagi berjuang," ujar Carini seperti dilansir dari Reuters.

“Saya berakhir pertandingan karena setelah pukulan kedua dan setelah bertahun-tahun memiliki pengalaman di atas ring dan hidup dalam pertarungan, saya merasakan sakit yang luar biasa di hidung saya,” tuturnya.

Carini mengungkapkan bahwa keputusannya untuk mundur dari pertarungan karena merasa duel mereka sama sekali berjalan tidak kompetitif.

"Kalian semua melihat hidungku mulai berdarah. Saya tidak kalah malam ini. Saya hanya menyerang pada kedewasaan. Saya wanita yang dewasa, ring itu adalah hidup saya," kata Carini.

“Saya selalu sangat terinspirasi, tetapi ketika saya merasa ada sesuatu yang tidak berjalan dengan baik, itu tidak berarti saya menyerah. Namun, saya harus memiliki kedewasaan untuk berhenti,” kata Carini lagi.

Khelif adalah salah satu dari dua petinju yang diizinkan bertarung di Olimpiade meskipun didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia Wanita tahun lalu karena gagal menjalani tes testosteron dan kelayakan gender.

Pada saat itu, ia dilarang bersama Lin Yu Ting dari China Taipei. Namun, keduanya justru sama-sama mendapat tiket ke Olimpiade Paris 2024.

Lin mengadakan pertandingan Sitora Turdibekova dari Uzbekistan dalam pertandingan kelas bulu. Kehadiran kedua nama ini membuat Olimpiade Paris 2024 diliput kontroversi.