Kebaya Fest Berbagi Kisah Inspiratif dan Pengalaman Kreatif Dalam Mengeksplorasi Kebaya
JAKARTA - Kebaya merupakan perwujudan kekayaan budaya Nusantara yang memiliki ciri khas, motif, bahan, dan potongan yang unik di berbagai daerah di Indonesia. Kebaya bukan hanya sekedar pakaian tradisional, melainkan sebuah identitas, warisan budaya, dan simbol pemberdayaan perempuan.
Untuk mengenal lebih dekat tentang kebaya, Bakti Budaya Djarum Foundation menggelar Kebaya Wicara oleh Didiet Maulana hari ini di Pos Bloc Jakarta. Acara ini mengajak para peserta yang hadir untuk mengenal lebih dalam tentang sejarah kebaya melalui berbagai era, serta berbagi kisah inspiratif dan pengalaman kreatif Didiet Maulana dalam mengeksplorasi kebaya. Ia menggabungkan elemen tradisional dengan sentuhan modern, serta memperkenalkan berbagai variasi dan gaya kebaya yang mencerminkan kekayaan warisan budaya Nusantara.
“Didiet Maulana merupakan seorang perancang busana yang sangat paham dengan pakem kebaya dalam karya-karyanya. Ia memaparkan evolusi kebaya dari masa ke masa dan bagaimana kebaya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Indonesia. Kita tidak hanya merayakan keindahan kebaya sebagai simbol kehidupan dan perjalanan budaya yang penuh warna dan makna, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk mengenakan kebaya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mendorong keberlanjutan ekonomi bagi para pengrajin dan pelaku usaha di seluruh Indonesia. Melalui kebaya, mari kita mengangkat potensi lokal dan bersama-sama melestarikan kebaya sebagai warisan budaya bangsa dan kebanggaan identitas nasional,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.
Didiet Maulana memaparkan, serupa dengan busana-busana daerah yang lain, kebaya memiliki pakem yang hadir sejak awal lahirnya. Kebaya yang masih mengindahkan pakem-pakem disebut kebaya klasik. Ada beberapa hal yang menjadi pakem sebuah kebaya klasik, antara lain memiliki bukaan di bagian depan, menggunakan kancing atau peniti/bros yang sekaligus berfungsi sebagai aksesori, memiliki variasi panjang, mulai dari sejajar dengan panjang lengan, hingga ke lutut. Selain itu, kebaya sesuai pakem juga memiliki variasi di bagian bawah, yaitu potongan lurus atau lancip. Secara keseluruhan, tampilan kebaya juga memiliki pakem, seperti bawahan kebaya pakem adalah batik yang panjangnya tidak lebih dari mata kaki.
Baca juga:
- Peringatan Hari Kebaya Nasional, Jokowi: Cintai Kebaya Sebagai Bagian Budaya Kita
- Rieka Roslan Ungkap Proses Penggarapan Lagu Kebaya Indonesia yang Dibawakan 5 Wanita
- Peringatan Hari Kebaya Nasional, Jokowi: Cintai Kebaya Sebagai Bagian Budaya Kita
- Tips Padu Padan Tampil Stylish dan Sopan dengan Kebaya ala Putri Marino
Masyarakat juga dapat melihat berbagai bentuk kebaya karya Didiet Maulana seperti kebaya Panjang, kebaya Pendek, kebaya Kartini dan kebaya Kutu Baru dengan sentuhan modern yang tetap menghormati akar tradisionalnya melalui instalasi Kebaya Kala Kini oleh Svarna by IKAT Indonesia. Instalasi ini mencakup padu padan kebaya dengan perhiasan, selendang dan batik khas Nusantara, salah satunya batik Kudus yang merupakan binaan dari Bakti Budaya Djarum Foundation. Lebih dari sekadar keindahan desain, instalasi ini juga mengajak para pengunjung untuk menyelami makna kebaya sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas perempuan dan bangsa.
Kebaya, yang mempersatukan berbagai kelas sosial dan lintas batas wilayah di seluruh Nusantara, patut dilestarikan dan dibanggakan sebagai warisan budaya bangsa. Dalam kesempatan ini juga dimeriahkan dengan peluncuran lagu Kebaya Indonesia oleh 5 Wanita, yaitu Andien, Rieka Roslan, Yuni Shara, Iga Mawarni dan Nina Tamam. Para wanita Indonesia yang terkenal dengan suara merdu ini menghadirkan sebuah lagu yang khusus diciptakan oleh Rieka Roslan dalam rangka Hari Kebaya Nasional 2024. Lagu ini melodi dan liriknya dirangkai dengan indah oleh Rieka Roslan dan menggambarkan pesona budaya Indonesia yang salah satunya.