Tumpahan Minyak Kapal Terbalik di Filipina Capai Desa Nelayan, Ancam Mata Pencaharian
JAKARTA - Tumpahan minyak dari kapal tanker laut yang terbalik di lepas pantai Teluk Manila, Filipina, mencapai pantai desa nelayan terdekat. Kondisi ini mengancam kesehatan dan mata pencaharian para nelayan.
MT Terra Nova membawa 1,5 juta liter bahan bakar industri saat tenggelam di laut yang ganas di lepas pantai Limay di provinsi Bataan, sebelah barat ibu kota Filipina, pada Kamis pekan lalu. Salah satu anggota dari 17 awak tewas.
Nelayan di kota Tanza di provinsi Cavite, selatan Manila, putus asa setelah tumpahan minyak mendarat di pantai kota dan mereka melaporkan mencium bau busuk.
“Tumpahan minyak ini akan berdampak besar bagi kami para nelayan karena kami bergantung pada laut dan hal itu terkena dampak minyak,” kata Renan Honsana, 48 tahun dilansir Reuters, Senin, 29 Juli.
“Kami harus menjual hasil tangkapan kami dengan harga sangat murah karena masyarakat tidak mau membelinya. Di mana kami bisa mencari penghidupan kecuali melalui laut ini,” imbuh Honsana.
Penjaga pantai Filipina mengatakan mereka telah menutup kebocoran dari kapal tanker yang terbalik dan akan mulai menyedot minyak untuk mencegah bocornya lebih banyak bahan bakar.
Baca juga:
- Kremlin Anggap Travel Warning Jepang Menunjukkan Tokyo Tak Ingin Bersahabat dengan Moskow
- Presiden Maduro dan Oposisi Sama-sama Klaim Menang, Hasil Resmi Pemilu Venezuela Dipertanyakan
- Israel Klaim Berusaha Hindari Perang Besar sebagai Pembalasan di Lebanon
- Kecelakaan Kereta di Rusia, 100 Orang Dikhawatirkan Terluka
Mereka mensurvei perairan Limay, Bulacan dan Cavite melalui udara dan mengamati "kilau minyak minimal".
Para pejabat sedang menyelidiki apakah tenggelamnya kapal tersebut ada hubungannya dengan Topan Gaemi, yang memperparah hujan monsun di Filipina, yang memicu banjir dan tanah longsor yang menewaskan sedikitnya 36 orang.