KAI-Bank BJB Kolaborasi lewat Penamaan Stasiun LRT Jabodebek ‘Pancoran Bank BJB’

JAKARTA - PT Kereta Api indonesia (Persero) bersama Bank BJB meresmikan hak penamaan atau Naming Rights Stasiun LRT Jabodebek Pancoran menjadi Stasiun LRT Jabodebek Pancoran bank bjb. Stasiun tersebut resmi berganti nama mulai hari ini.

Sekadar informasi, program Naming Rights ini menawarkan peluang kolaborasi yang substansial bagi perusahaan dalam meningkatkan brand awareness mereka.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menjelaskan, pihaknya membuka kesempatan kepada setiap perusahaan untuk ikut serta berkolaborasi dalam program Exclusive Naming Rights pada stasiun yang melayani perjalanan Kereta Api Jarak Jauh, Commuterline, ataupun LRT Jabodebek.

”Sebagai penyedia layanan transportasi massal, KAI memiliki jangkauan luas serta melayani ratusan juta penumpang setiap tahunnya. Hal ini akan sangat menguntungkan bagi perusahaan yang ingin meningkatkan eksposur brand mereka,” ujar Didiek dalam keterangan resmi, Kamis, 25 Juli.

Didiek mengatakan melalui program Naming Rights ini, mitra perusahaan yang bekerja sama akan mendapatkan berbagai keuntungan, termasuk tampilan nama brand mereka akan diimplementasikan di berbagai media seperti aplikasi Access by KAI, website KAI dan penempatan pada signage, wayfinding, peta jalur, announcement, dan publikasi lainnya.

“Program Naming Rights ini juga merupakan bagian dari upaya optimalisasi pendapatan melalui komersialisasi aset perusahaan yang telah dijalankan KAI seperti yang sebelumnya pada Stasiun BNI City dan Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng,” katanya.

Didiek juga mengatakan dalam hal komersialisasi seluruh aset yang ada di Jawa dan Sumatera, KAI melakukan berbagai kerja sama pemanfaatan aset stasiun, sarana, right of way, non right of way, hingga museum.

Lebih lanjut, Didiek mengatakan, kerja sama yang dilakukan seperti penyewaan ruangan, pergudangan, penanaman utilitas, perkantoran, periklanan, dan lainnya.

“KAI terbuka untuk melakukan berbagai kerja sama dengan mitra dalam pemanfaatan berbagai aset KAI. Selain pendapatan dari angkutan penumpang dan barang, KAI akan mengoptimalkan banyaknya aset perusahaan yang potensial untuk diusahakan sehingga dapat meningkatkan pelayanan KAI secara keseluruhan,” kata Didiek.

Sementara itu, EVP LRT Jabodebek Mochamad Purnomosidi mengatakan, LRT Jabodebek memberikan kesempatan bagi perusahaan-perusahaan untuk memperoleh hak penamaan atau Naming Rights di 18 stasiun LRT Jabodebek yang strategis di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.

Sejak mulai beroperasi pada 28 Agustus 2023 hingga 23 Juli 2024, LRT Jabodebek telah berhasil mengangkut 14.754.330 penumpang, menjadikannya sebagai pilihan yang menarik bagi mitra bisnis yang potensial untuk menjalin kerja sama yang produktif dan berkelanjutan.

”Diharapkan program ini dapat menjadi langkah positif bagi pertumbuhan dan pengembangan layanan transportasi di wilayah Jabodetabek,” kata Purnomosidi.