Resmikan SPAM Umbulan di Pasuruan, Jokowi: Proyek Rp2,56 Triliun Harus Dimaksimalkan

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Dia berpesan, proyek yang memakan anggaran hingga Rp2,56 triliun ini harus dimaksimalkan sehingga manfaatnya bisa dirasakan masyarakat sekitar.

“Proyek gede yang memakan biaya Rp2,56 triliun ini betul-betul bisa maksimal digunakan, dirasakan oleh masyarakat. Itu yang penting di situ,” kata Jokowi saat membuka acara persemian yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 22 Maret.

Dia mengingatkan semua pihak untuk duduk bersama dalam pengelolaan SPAM ini. “Jangan sampai proyek besarnya jadi, pipa utamanya selesai tapi untuk masuk ke rumah tangga ini terkendala karena siapa yang bertanggung jawab tidak jelas,” tegasnya.

“Apakah PDAM kota/kabupaten, PDAM di tingkat provinsi, atau Menteri PU. Tolong diselesaikan. Saya minta minggu ini sudah ada rapat dan bisa diselesaikan yang tanggung jawab siapa,” imbuhnya.

Eks Gubernur DKI Jakarta ini kemudian mencontohkan sebelumnya ada pembangunan waduk yang sangat besar. Tapi, masyarakat tak bisa memanfaatkannya karena irigasi sekunder dan tersiernya justru tidak ada.

"Terus airnya sampai ke sawah lemat mana? Sehingga, (SPAM, red) ini juga sama. Kalau nanti saya ke lapangan, melihat, saya tanyakan benar,” ungkapnya.

“Selesaikan secepat-cepatnya sehingga apa yang telah kita bangun dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha ini segera bisa kita selesaikan dan bermanfaat betul2 bagi masyarakat kita,” tambah Jokowi.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyinggung kapasitas air di SPAM ini yang baru mencapai 900 liter. Padahal, SPAM Umbulan di Kabupaten Pasuruan ini harusnya berkapasitas hingga 4.000 liter per detik dan akan dimanfaatkan di lima wilayah di Jawa Timur yaitu Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, dan Kota Surabaya.

Dengan kondisi ini, Jokowi lantas meminta agar 80 persen pengerjaan yang belum tuntas segera dirampungkan ke depannya.

“Masih ada 80 persen yang harus segera diselesaikan dari pipa utama sampai masuk ke pipa di rumah tangga. Ini pekerjaan besarnya ada di situ,” pungkasnya.