Aktivis Demo Blokir Runway, Bandara Frankfurt Setop Sementara Penerbangan
JAKARTA - Bandara Frankfurt, yang tersibuk di Jerman, menghentikan sementara penerbangan pada Kamis, 25 Juli pagi setelah beberapa aktivis iklim memblokir landasan pacu (runway)
“Penumpang diminta untuk tidak pergi ke bandara untuk sementara waktu,” kata pihak bandara melalui platform media sosial X dilansir Reuters.
Otoritas bandara meminta penumpang untuk memeriksa status penerbangan mereka dan memberikan waktu perjalanan tambahan.
Aktivis iklim Last Generation mengatakan enam pengunjuk rasa menerobos pagar dan mencapai berbagai titik di sekitar landasan pacu bandara Frankfurt dengan poster bertuliskan "Minyak membunuh".
Gambar yang dirilis oleh kelompok tersebut menunjukkan pengunjuk rasa mengenakan rompi pengaman berwarna oranye dengan tangan menempel di aspal.
Seorang juru bicara polisi federal mengatakan beberapa aktivis iklim berada di area bandara.
Kelompok ini telah membuat daftar beberapa negara di Eropa dan Amerika Utara yang mengalami gangguan serupa sebagai bagian dari kampanye protes yang dimulai pada Rabu, 24 Juli.
Last Generation mengulangi tuntutannya pada Kamis agar pemerintah Jerman membantu membentuk dan menandatangani perjanjian global untuk mengatur penghapusan minyak, gas, dan batu bara pada tahun 2030.
Baca juga:
- Bendera Palestina Berkibar di Dekat Capitol Hill Washington, Netanyahu Sebut Pengunjuk Rasa Bodoh
- Kebakaran Hutan di Kanada Capai Japser, Petugas Pemadam Berjuang Melindungi Pipa Minyak
- Serangan Rusia Tewaskan 3 Orang di Ukraina, Rusak Kantor LSM Swiss di Kharkiv
- Topan Gaemi Tenggelamkan Kapal Barang di Lepas Pantai Taiwan hingga Tewaskan 2 Orang, Kini Menuju China
Bandara Cologne-Bonn di Jerman, yang merupakan bandara terbesar keenam di Jerman, menghentikan penerbangan selama beberapa jam pada Rabu, 24 Juli, setelah para aktivis iklim memblokir di landasan pacu, sementara tindakan serupa di bandara-bandara Eropa lainnya telah digagalkan oleh pihak berwenang.
Aktivis Last Generation, Ronja Kuenkle,r mengatakan kepada media bahwa protes pada hari Rabu hanyalah permulaan tetapi menolak mengatakan apakah Olimpiade Paris, yang dimulai pada Jumat, akan dijadikan sasaran.