PDIP Ingin Menjaga Konsep Kawasan Hijau dan Ruang Publik di GBK

JAKARTA - PDI Perjuangan ingin menjaga konsep kawasan hijau dan ruang publik di Gelora Bung Karno (GBK), yang dibangun di masa pemerintahan Presiden Soekarno. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan, pihaknya tak ingin GBK menjadi pusat bisnis.

“Kita tidak ingin GBK didominasi menjadi pusat bisnis tapi menjaganya sebagai ruang publik yang hijau dan pusat olahraga,” kata Hasto melalui keterangan tertulisnya, Minggu, 21 Maret.

Lebih lanjut, dia menyebut komitmen PDIP menjaga dan merawat GBK yang hijau, juga dilandasi kecintaan Megawati pada lingkungan. Hal ini ditempa langsung oleh ayahandanya, Bung Karno.  

"Sikap cinta lingkungan itulah yang diterjemahkan dalam politik hijau di PDI Perjuangan. Sehingga hari ini dilakukan penanaman pohon di GBK. Agenda ini tentunya telah dikoordinasikan dengan pengelola GBK," ungkapnya.

"Di area GBK, Ibu Megawati menitipkan 3 pohon baobab untuk ditanam secara segitiga atau triangle dengan memperhitungkan jaraknya. Karena pohon itu menyerap air dan tumbuh tinggi dan besar," imbuh Hasto.  

Megawati yang juga dikenal sebagai Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia menyampaikan pesan terkait pohon baobab yang cukup eksotik serta langka dari Afrika tersebut.  

"Ibu Megawati berpesan agar semua pohon yang akan ditanam mendapat perawatan yang baik. Termasuk untuk pohon yang telah ditanam pada gelombang l dan ll beberapa waktu lalu," ujarnya.

Lewat penghijauan ini, Hasto juga menyebut, PDIP ingin menyampaikan pesan pentingnya menjaga GBK, untuk tidak lagi hanya dikerjasamakan yang tujuannya untuk bisnis.  

"GBK ini sebagai ruang publik masyarakat  mendapatkan udara segar. Ruang publik untuk bersosialisasi, berdialog dan berolahraga di situ. Begitu harapannya melalui gerakan penghijauan ini," pungkasnya.