Pakistan Panggil Utusan Taliban Usai Serangan Bom Bunuh Diri di Pangkalan Militer
JAKARTA - Kementerian luar negeri Pakistan memanggil wakil kepala misi Taliba dan mendesak pemerintahan Taliban untuk mengambil tindakan terhadap kelompok militan yang berbasis di Afghanistan yang menurut Islamabad menyerang pangkalan militer.
Militan menyerang pangkalan di Bannu di barat laut Pakistan pada Senin, 15 Juli dengan menabrakkan kendaraan berisi bahan peledak ke tembok pembatas dan menewaskan delapan anggota pasukan keamanan Pakistan.
Serangan itu diklaim oleh Kelompok Hafiz Gul Bahadur, yang menurut militer Pakistan beroperasi di negara tetangga Afghanistan.
Islamabad mengatakan pihaknya secara konsisten membahas masalah meningkatnya serangan lintas batas dengan pemerintahan Taliban, sehingga meningkatkan ketegangan antara negara tetangga yang pasukan keamanannya bentrok di perbatasan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga:
- Pelaku Pembunuhan Pasangan Australia di Filipina Serahkan Diri ke Polisi
- Serangan Bom Bunuh Diri Militan di Pangkalan Militer, 8 Tentara Pakistan Tewas
- Iptu Rudiana Ayah Eky Dilaporkan Soal Dugaan Penganiayaan ke Bareskrim
- Warga Negara Jerman Dihukum Penjara karena Jual Suku Cadang Drone Militer ke Rusia
Taliban, yang juru bicaranya belum menanggapi permintaan komentar, sebelumnya membantah mengizinkan penggunaan wilayah Afghanistan oleh militan.
“Pakistan menegaskan kembali keprihatinan seriusnya atas kehadiran kelompok teror di Afghanistan yang terus mengancam keamanan Pakistan,” kata kantor luar negeri Pakistan dalam pernyataan dilansir Reuters, Rabu, 17 Juli.
Mereka mendesak pihak berwenang Taliban untuk menyelidiki sepenuhnya dan mengambil tindakan segera, tegas dan efektif terhadap pelaku serangan Bannu dan mencegah terulangnya serangan serupa.
Pakistan telah melakukan operasi berbasis intelijen di Afghanistan untuk menargetkan kelompok militan, yang menurut Taliban termasuk serangan udara pada Maret.