Punya Potensi Gas Sangat Besar, RI Masih Terhambat Infrastruktur

JAKARTA - Indonesia diketahui memiliki target jangka panjang atau Long Term Plan (LTP) untuk sektor minyak dan gas bumi sebesar 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 juta kaki kubik per hari (bscfd).

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan untuk sektor gas, dirinya mengaku percaya diri target tersebut dapat tercapai.

"Proyek yang sudah kita kalkulasikan kasar untuk kejar 12 bilion kubik kelihatan masih sangat kelihatan. Tinggal infrastruktur," ujar Dwi dalam sambutanya pada peringatan 22 Tahun Mengelola Hulu Migas, Selasa 16 Juli.

Dikatakan Dwi, peningkatan produksi gas, belum diimbangi dengan ketersediaan infrastruktur gas, akibatnya di Jawa Timur terjadi kelebihan gas mencapai 150 MMSCFD yang tidak bisa diproduksi karena tidak ada yang menyerap, hal sama juga terjadi di Natuna.

Dia menambahkan bahwa saat ini Pemerintah telah memberikan perhatian untuk pembangunan infrstruktur gas seperti proyek pipa gas Dumai-Sei Mangke dan penyelesaian proyek pipa Cisem II.

“Jika Sumatera, Jawa hingga Bali sudah terhubung infrastruktur gas, maka potensi gas yang ada dapat lebih dioptimalkan, dan kebutuhan industri pengguna gas dapat dipenuhi," kata Dwi.

Lebih lanjut Dwi menambahkan, proyek CIsem II akan dirampungkan pada akhir tahun 2025 . Dirinya juga berharap pengembangan infrastruktur pipa ini tidak akan berjalan dengan baik sehingga menjadi tulang punggung ketersediaan gas bagi masyarakat di Jawa dan Sumatera.

"They will be the bigbone from Aceh and Java and maybe later on Bali and Nusa Tenggara," pungkas Dwi.