Progres Istana Negara di IKN Capai 82,73 Persen, Akhir Juli Bisa Dipakai Sebagian

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut, pembangunan Istana Negara dan lapangan upacara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, sudah mencapai 82,73 persen.

Bangunan tersebut ditargetkan siap dipakai sebagian pada akhir Juli 2024.

"Pertama Istana Negara. Itu nanti akhir Juli sebagian besar ruangannya yang berada di tengah, kalau yang ada garudanya itu Kantor Presiden itu akan fungsional, ruangan-ruangan utama di Istana," kata Ketua Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR Imam S. Ernawi dalam konferensi pers yang dilakukan secara daring, Kamis, 11 Juli.

Untuk lapangan upacara, Imam menyebut sudah siap untuk digunakan.

Bahkan, podium yang akan digunakan saat upacara juga sudah selesai disiapkan.

"Semua sudah berfungsi 100 persen dan siap untuk digunakan untuk upacara. Kapasitasnya cukup banyak untuk lapangan upacara, (kapasitasnya) 8.000-an," ucapnya.

Adapun untuk progres Kantor Presiden kini sudah mencapai 88,54 persen hingga 4 Juli 2024.

Sementara untuk progres Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung sudah mencapai 92,31 persen.

Imam mengatakan, Juli ini adalah bulan uji coba alias test and commissioning agar pada Agustus mendatang bangunan-bangunan tersebut sudah bisa digunakan.

"Kalau target fungsional untuk 17 Agustus itu mulai tadi dari kawasan Istana dan lapangan upacara. Kemudian, Kantor Presiden ini harapannya (bisa rampung) Juli ini. Sekarang, sudah hampir semua, ya, bilah-bilahnya garuda juga sudah Juli ini kami selesaikan. Dan semua komponen mechanical electrical dan sebagainya untuk fungsionalnya bangunan, ya, kami selesaikan semua," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR Danis Sumadilaga mengatakan, progres istana kepresidenan sudah lebih dari 70 persen. Sementara untuk kantor presiden sudah hampir 90 persen.

"Itu (Istana Presiden) sudah sekitar 70 persen sekian. Kalau yang Kantor Presiden hampir 90 (persen). Jadi, kalau 90 tambah 70, rata-rata sudah 80 persen kawasan kepresidenan, ya," ujar Danis saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat, 14 Juni.